Palu (ANTARA) - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, Profesor Sagaf S Pettalongi menyatakan bahwa Pancasila sebagai ideologi negara harus ditanamkan ke masyarakat sejak dini melalui peran pendidikan formal.
"Sehingga satuan pendidikan dengan segala perangkat pendidikannya didukung oleh pemerintah daerah dan multi pihak, mengoptimalkan pembangunan pemahaman masyarakat tentang Pancasila ideologi negara," kata Profesor Sagaf S Pettalongi, di Palu, Kamis, terkait momentum Hari Lahir Pancasila.
Profesor Sagaf Pettalongi bertindak sebagai pembina upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di lingkungan Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu.
Sagaf mengemukakan Pancasila sebagai landasan dan ideologi negara telah mengakomodir dan menjunjung tinggi agama, yang tertuang dalam sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa.
Oleh karena itu, Sagaf mengajak kepada semua komponen dan elemen masyarakat untuk terus menerus secara konsisten merealisasikan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara.
"Kita bersatu membangun bangsa untuk merealisasikan tatanan kehidupan masyarakat yang rukun, damai, adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan.," ujarnya.
Rektor juga meminta kepada dosen dan tenaga kependidikan di lingkup perguruan tinggi tersebut, agar berperan membangun pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai Pancasila, gotong royong, dan kebersamaan, demi meningkatkan kualitas persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara.
"Pancasila sebagai suatu keyakinan dan pendirian yang asasi harus terus diperjuangkan. Keberagaman kondisi geografis, flora, fauna hingga aspek antropologis dan sosiologis masyarakat hanya dapat dirajut dalam bingkai kebangsaan yang inklusif," katanya.
Berkat Pancasila yang berkelindan dengan nilai-nilai inklusivitas, toleransi, dan gotong royong keberagaman yang ada menjadi suatu berkah.
Berkah Pancasila sebagai bintang penuntun keberagaman yang ada dapat dirajut menjadi identitas nasional dalam wadah dan slogan Bhinneka Tunggal Ika.