Wakil Presiden dorong pembangunan Sukarno Memorial Library di Uzbekistan

id Wapres Ma'ruf AMin

Wakil Presiden dorong pembangunan Sukarno Memorial Library di Uzbekistan

Wakil Presiden Ma’ruf Amin didampingi Dubes RI untuk Uzbekistan merangkap Kyrgystan Sunaryo Kartadinata memberikan keterangan kepada wartawan usai bertemu dengan Perdana Menteri Abdulla Nigmatovich Aripov di Tashkent, Uzbekistan, Selasa (13/6/2023). (ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga)

Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong pembangunan Sukarno Memorial Library di dekat makam ahli hadis terkemuka, Imam Bukhari, di Uzbekistan.

Hal itu disampaikannya saat melakukan kunjungan kehormatan ke Perdana Menteri Uzbekistan Abdulla Nigmatovich Aripov di Gedung Kabinet Menteri Uzbekistan di Tashkent, Uzbekistan, Selasa.

“Saya juga sampaikan tadi supaya dibangun semacam Sukarno Memorial Library di tempat makam (Imam Bukhari),” kata Ma'ruf dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa malam.

Dia mengusulkan Sukarno Memorial Library dibangun di dekat makam Imam Bukhari lantaran makam ahli hadis itu ditemukan berkat jasa Sukarno di era Uni Soviet.

Kala itu Uzbekistan masih menjadi bagian dari Uni Soviet dan Bung Karno meminta pemimpin Uni Soviet Nikita Krushchev untuk mencari makam Imam Bukhari yang diyakini berada di Uni Soviet.

Setelah melakukan pencarian, akhirnya makam itu ditemukan di wilayah Samarkand, yang kini merupakan salah satu kota di Uzbekistan, setelah Uni Soviet pecah.

Wapres mengatakan Bung Karno juga mendorong agar makam Imam Bukhari dibangun dengan mewah sebagai tempat berziarah.

Dia berharap Sukarno Memorial Library bisa dibangun di sana untuk mengenang jasa Bung Karno sebagai pengusul pembangunan makam Imam Bukhari.

“Mudah-mudahan itu bisa terlaksana,” ujarnya.

Menurut Ma'ruf, pembangunan Sukarno Memorial Library itu sudah dibicarakan para menteri pariwisata kedua negara.

“Tadi saya sampaikan kepada Perdana Menteri (Abdulla) dan saya harap bisa direalisasikan. Nanti kita teruskan supaya itu dibentuk dan itu penting, sejarah dan juga kebanggaan buat kita, tapi juga kebanggaan buat mereka (Uzbekistan),” katanya.

Dia menambahkan bahwa pembangunan itu dapat mempererat hubungan kedua negara yang telah terjalin sejak 65 tahun lalu.