Budi menuturkan, dengan implementasi SLIN yang berkaitan dengan rantai pasok udang dari hulu ke hilir diharapkan sistem ini dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Budi memaparkan udang menjadi komoditas utama ekspor produk perikanan Indonesia. Berdasarkan catatan pihaknya, pada Januari – April 2023, ekspor udang mencapai 567 juta miliar dolar AS atau menempati porsi 32,5 persen dari total ekspor produk perikanan dari Tanah Air.
"Ekspor udang di pasar utama seperti Amerika Serikat, Jepang, China, ASEAN, Uni Eropa, dan pasar potensial lainnya sangat perlu untuk ditingkatkan," paparnya.
Karenanya, Budi menilai distribusi udang secara efektif membutuhkan suatu perencanaan yang didukung seluruh stakeholder dengan sistem transportasi yang baik, salah satunya melalui SLIN yang mampu menjadi penopang untuk menjaga mutu dan keamanan hasil perikanan.
Sementara itu, Direktur Logistik Direktorat Jenderal PDSKP Berny A Subki mengurai, beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam rangka mendukung distribusi udang untuk tujuan domestik dan ekspor dari Sulawesi Selatan, di antaranya meningkatkan konsolidasi muatan melalui pemenuhan pasokan produk perikanan untuk tujuan ekspor dari wilayah Indonesia bagian timur.