Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah, mengemukakan Japan International Cooperation Agency (JICA) ikut membantu percepatan pemulihan dampak gempa dan likuefaksi di kabupaten itu baik dalam rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana.
"Iya, terdapat beberapa jenis usulan Pemkab Sigi diakomodir oleh JICA dalam kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi dampak gempa dan likuefaksi," kata Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi, di Sigi, Ahad.
Salah satu kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi yang dibantu oleh JICA yaitu pembangunan kembali Kantor Bupati Sigi yang terletak di Bora, Kecamatan Sigi Kota, yang terdampak cukup parah saat gempa dan likuefaksi mengguncang daerah itu pada 28 September 2018.
Kerusakan kantor bupati tersebut membuat pemkab setempat memindahkan sementara kantor bupati ke Dolo, sebagai pusat pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
Pemkab Sigi kemudian mengusulkan kepada pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR dan JICA mengenai pembangunan kembali Kantor Bupati Sigi.
"Upaya dan kerja keras tersebut baru mendapat respons pada tahun 2021, hasilnya pada awal tahun 2023 JICA memberikan lampu hijau atas usulan Kabupaten Sigi melalui Satuan Tugas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca-bencana Sulteng Kementerian PUPR," kata Samuel.
Saat ini, lanjutnya, sedang dilaksanakan proses lelang dan diharapkan paling lambat Agustus 2023 penandatanganan kontrak pekerja pembangunan kembali dilakukan.
"Dengan asumsi bulan Juni tahun 2024 kantor bupati tersebut sudah dapat digunakan dan fungsional," ujarnya.
Menurutnya, anggaran pembangunan kembali Kantor Bupati Sigi yang dibiayai JICA dan dikerjakan oleh Kementerian PUPR sebesar Rp35 miliar.
"Ini menjadi satu kebanggaan masyarakat Sigi bahwa dari empat daerah yang terdampak bencana di Sulawesi Tengah hanya Kabupaten Sigi yang memperoleh bantuan pembangunan kantor," ujarnya.
Selain itu JICA juga membantu pembangunan kembali jalan sepanjang 17 kilometer yang menghubungkan Kecamatan Kulawi dengan Kecamatan Lindu dengan anggaran Rp86 miliar.