Dinsos Sulteng komitmen tingkatkan kualitas hidup lansia

id Dinsossulteng, Siti Hasbiah, lansia, perlindungan lansia, LKS LU, kesejahteraan sosial, Sulawesi Tengah, Pemprov Sulteng

Dinsos Sulteng komitmen tingkatkan kualitas hidup lansia

Kepala Dinas Sosial Sulawesi Tengah, Siti Hasbiah Zaenong (kanan) saat menyampaikan materinya pada kegiatan sosialisasi/advokasi program pengembangan kesehatan lansia yang diinisiasi Dinas Kesehatan Sulteng, di Palu, Jumat (7/7/2023). ANTARA/Moh Ridwan

Palu (ANTARA) -
Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Sulawesi Tengah berkomitmen meningkatkan kualitas hidup orang lanjut usia (lansia) agar kelompok tersebut lebih sehat, mandiri dan sejahtera di usia senja.


 


"Lansia salah satu kelompok rentan yang menjadi perhatian pemerintah untuk dipenuhi kualitas hidupnya supaya mereka berdaya dan mendapat sentuhan kasih sayang," kata Kepala Dinas Sosial Sulteng Siti Hasbiah Zaenong saat memaparkan materinya pada sosialisasi/advokasi program pengembangan kesehatan lansia yang diinisiasi Dinas Kesehatan Sulteng di Palu, Jumat.


 


Ia menjelaskan, intervensi pemenuhan kualitas hidup lansia telah dituangkan dalam kebijakan Dinas Sosial Sulteng, salah satunya yakni program lanjut usia terlantar melalui Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia (LKS LU).


 


Yang mana, program ini terdiri dari pembinaan kesehatan lansia ditujukan pada upaya peningkatan derajat kesehatan dan kemampuan untuk mandiri supaya selama mungkin tetap produktif serta berperan aktif.


 


Kemudian, pemberdayaan LKS kepada masyarakat melalui peningkatan peran keluarga dalam menyelenggarakan upaya kesehatan lansia secara berkesinambungan.


 


"Peningkatan kualitas hidup dilaksanakan dengan pendekatan holistik secara terpadu dengan memperhatikan nilai sosial dan budaya yang ada dalam konteks kesehatan keluarga," ujarnya.


 


Lebih lanjut di jelaskannya, dari kebijakan itu juga, Dinsos Sulteng melakukan pemenuhan kebutuhan dasar dengan memberikan bantuan bahan pangan, pelayanan harian lansia yang dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), kemudian intervensi Program Keluarga Harapan (PKH) dan program Atensi dengan sumber pembiayaan APBN.


 


Di Sulteng, katanya, terdapat 15 KLS LU dan satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) milik pemerintah tersebar di delapan kabupaten/kota yakni Kabupaten Sigi, Parigi Moutong, Poso, Morowali, Tolitoli, Buol, Banggai Kepulauan dan Kota Palu dengan jumlah lansia yang dibina sebanyak 4.111 jiwa.


 


"Kami ingin lansia juga merasakan kesejahteraan sosial, dalam artian mereka sehat, mandiri dan bahagia serta terlindungi dari tindakan kekerasan," tutur Hasbiah.


 


Ia menambahkan, kegiatan diinisiasi Dinkes Sulteng sebagai upaya kolaborasi lintas sektor dalam memberikan layanan kepada lansia guna memperbaiki usia harapan hidup di Sulteng.