Cegah risiko penyakit kronis, Puskesmas Tangkura optimalkan skrining riwayat kesehatan

id Bpjskesehatan, JKN, kis, Puskesmas, tangkura, Poso, Sulteng, Rumondang Pakpahan

Cegah risiko penyakit kronis, Puskesmas Tangkura optimalkan skrining riwayat kesehatan

Virtual pencegahan risiko penyakit kronis, Puskesmas Tangkura optimalkan skrining riwayat kesehatan. ANTARA/HO-BPJS Kesehatan Cabang Palu

Palu (ANTARA) -

Sebagai badan penyelenggaran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan tidak hanya berfokus pada masalah pelayanan kesehatan, tetapi juga fokus pada program promotif preventif, salah satunya melalui skrining riwayat kesehatan.
Untuk mengoptimalkan hal tersebut, BPJS Kesehatan Cabang Palu terus mendorong kepada seluruh tenaga kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk mengajak masyarakat melakukan skrining riwayat kesehatan melalui Aplikasi Mobile JKN.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Palu, HS Rumondang Pakpahan mengatakan bahwa skrining riwayat kesehatan dapat dilakukan oleh peserta JKN yang berusia di atas lima belas tahun sebagai upaya pencegahan terhadap risiko kesehatan diri. Risiko penyakit yang dapat dideteksi yaitu diabetes melitus, hipertensi, ginjal kronik dan jantung koroner.
“Semakin cepat peserta JKN mengetahui kondisi kesehatannya, maka semakin cepat pula upaya pencegahan risikonya, sehingga jumlah penderita penyakit kronis ini dapat menurun. Dengan demikian peserta JKN dapat mencegah sebelum terjadinya penyakit tersebut melalui skrining riwayat kesehatan yang dapat dilakukan satu kali dalam setahun,” ujar Rumondang dalam kegiatan Skrining Riwayat Kesehatan kepada tenaga medis di FKTP se Kabupaten Poso, Senin (14/8).
Ia juga menjelaskan, apabila hasil skrining peserta memiliki risiko sedang dan risiko tinggi maka peserta dapat langsung konsultasi kesehatan dengan dokter FKTP melalui telekonsultasi atau kunjungan langsung ke FKTP untuk dilakukan anamnesis riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik.
Kemudian dilakukan pelayanan penapisan atau skrining kesehatan tertentu untuk mencegah dampak lanjutan risiko penyakit tertentu, antara lain dengan pemeriksaan Gula Darah Puasa (GDP) dan Gula Darah Post Prandial (GDPP) untuk penyakit diabetes melitus tipe 2 serta tekanan darah untuk penyakit hipertensi.
“Jika hasil skriningnya rendah, maka peserta disarankan untuk tetap menjaga pola hidup sehat, olahraga yang rutin dan konsultasi kesehatan dengan dokter FKTP melalui telekonsultasi atau kunjungan langsung ke FKTP jika diperlukan. Implementasi skrining di wilayah Kabupaten Poso ini masih cukup rendah, dari 24 Puskesmas, hanya satu puskesmas yang terpenuhi target skriningnya yaitu Puskesmas Tangkura. Upaya yang dilakukan bukan semata-mata untuk memenuhi target, tetapi bagaimana manfaat skrining ini dapat dirasakan oleh peserta JKN,” kata Rumondang.
Dirinya menambahkan, melalui kegiatan yang dilakukan, pihaknya berharap FKTP juga dapat melakukan berbagai upaya dalam pelaksanaan skrining riwayat kesehatan, yaitu dengan menentukan Person in Charge (PIC) skrining di fasilitas kesehatannya masing-masing, menyediakan pojok skrining, melakukan skrining bagi peserta yang senam prolanis, dan setiap kegiatan di FKTP seperti imunisasi, KIA, penyuluhan kesehatan.
Rumondang juga menyampaikan bahwa skrining riwayat kesehatan dapat dilakukan dengan sangat mudah melalui Aplikasi Mobile JKN, dengan web skrining (https://webskrining.bpjs-kesehatan.go.id/skrining/index.html), website BPJS Kesehatan (http://www.bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/), Chat Asisstant BPJS Kesehatan (CHIKA) di nomor 08118750400 ataupun dilakukan langsung saat peserta berkunjung langsung ke FKTP melalui aplikasi Pcare FKTP.
Sementara itu,Kepala Puskesmas Tangkura Kabupaten Poso, Uswatun Hasanah Amiluddin mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat salah satunya dengan pelaksanaan skrining riwayat kesehatan untuk meminimalisir potensi terjadinya penyakit-penyakit kronis.
“Untuk skrining ini, kami tidak hanya berfokus pada pasien yang datang ke Puskesmas Tangkura, tetapi kami juga melakukan skrining pada kegiatan posyandu lansia dan Pos Binaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (POSBINDU-PTM) serta mewajibkan seluruh bidan desa melaksanakan skrining minimal 30 pasien kunjungan rumah,” jelasnya.
Uswatun juga menyampaikan bahwa Puskesmas Tangkura berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan promotif preventif bagi peserta JKN.
Di samping itu, bagi peserta JKN yang telah menyandang penyakit kronis, pihaknya akan melakukan intensifikasi pemantauan status kesehatannya melalui Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) maupun Program Rujuk Balik (PRB).