Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah mengajak masyarakat di daerah itu lebih meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sebagai bagian dari mitigasi terhadap dampak bencana.
"Kesadaran terhadap lingkungan salah satu bentuk mitigasi, dalam artian menjaga alam sebagai bentuk ikhtiar mengurangi dampak risiko bencana," kata Sekretaris Daerah Kota Palu Irmayanti Petalolo saat menghadiri kegiatan diseminasi hasil kajian tentang ekonomi sosial dan solidaritas oleh Yayasan Sikola mombine dan Sasakawa Peace Foundation (SPF) Jepang di Palu, Selasa.
Menurut dia, mitigasi tidak cukup hanya dilakukan dalam kurun waktu singkat, harus dilakukan secara rutin supaya memiliki kepekaan dan dan kepedulian terhadap lingkungan tempat, minimal lingkungan tempat tinggal.
Karena, kata dia, Kota Palu salah satu daerah di Sulteng memiliki tingkat kerentanan terhadap bencana, sebagai mana peristiwa bencana gempa, tsunami dan likuefaksi 2018.
"Dampak bencana mempengaruhi semua sektor, sehingga dengan langkah antisipasi paling tidak dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan jika sewaktu-waktu terjadi kondisi darurat, dan melalui mitigasi juga dapat mempercepat pemulihan sosial serta ekonomi pascabencana," ujarnya.
Ia mengatakan selain peristiwa besar, dampak hidrometeorologi seperti banjir juga kerap melanda dipicu faktor alam, sehingga perlu kesigapan dalam mengantisipasi semua itu.
Pencegahan dan mitigasi pascabencana sangat berguna untuk melindungi dan mempersiapkan masyarakat di daerah rawan bencana, hal ini juga sejalan dengan arah pembangunan Pemkot Palu tangguh terhadap bencana.
"Menjaga lingkungan tindakan yang tepat dalam mereduksi dampak ditimbulkan dari gejolak alam. Lingkungan dan makhluk hidup lainnya satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, maka sudah menjadi tanggung jawab kita semua sebagai makhluk yang hidup dimuka bumi bijak dalam memanfaatkan lingkungan," katanya.
Ia menambahkan memperhatikan kondisi pascabencana lima tahun lalu di Kota Palu, maka salah satu langkah antisipasi aktif yang bisa dilakukan yaitu, menyiapkan berbagai langkah dan skenario perencanaan untuk penanggulangan bencana berbasis masyarakat.
"Juga menyiapkan antisipasi pemulihan ekonomi di tengah masyarakat pasca terjadinya bencana," demikian Irmayanti Petalolo .