Ketua Umum: GKST Hadir Pertama Kali Di Poso 1893

id sinode

Palu,  (antarasulteng.com) - Gereja Kristen Sulawesi Tengah hadir pertama kali di Kabupaten Poso sekitar 1893, kata Ketua Umum Majelis Sinode GKST Pendeta DR Yulberlian Padele.

"Cikal bakal GKST diawali dengan pemberitaan injil oleh DR Albert hristian Kruyt dari Nederlandsh Sendeling Genootschap (NZG)," katanya di sela-sela Sidang Sinode GKST ke-46 yang digelar di Hotel Mercure dan dibuka Menag Lukman Hakim Saifuddin pada Kamis (17/11) itu.

Kemudian melalui pekerjaan Roh Kudus melalui para penginjil maka pada Natal tahun 1909 dilaksanakan pembaptisan pertama kali pada 25 Desember 1909 di Desa Kasiguncu.

Saat itu yang pertama kali dibaptis adalah Kepala Suku Pebato Papa I Wunte dan Ine I Maseka bersama seratusan orang pengikutnya.

Jumlah gereja dan jemaat GKST terus bertambah dan berkembang sampai ke Provinsi Sulawesi Selatan.

Karena GKST terus berkembang di daerah Sulteng dan Sulsel maka dibuatlah kesepakatan seluruh jemaat di dua provinsi itu untuk menyatukan kebersamaan dalam bentuk Sinode Gereja.

Dan kesepakatan tersebut ditindaklanjuti sehingga diputuskan dalam Proto Sinode tanggal 15 -17 Oktober 1947 dan diresmikan pada tanggal 18 Oktober 1947 dengan nama Gereja Kristen Celebes Tengah.

Nama ini diakui keberadaannya oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan akte No. 23 pada tanggal 7 Oktober 1948. Dalam perkembangannya nama Gereja Kristen Celebes Tengah berubah nama menjadi Gereja Kristen Sulawesi Tengah dan disingkat GKST.

Ia mengatakan yang pertama kali menjadi Ketua Umum Sinode GKST adalah Pdt Dr. E. Dijkhuis.

Sejak awal penetapan sampai saat ini Sinode GKST telah dipimpin sebanyak sepuluh Ketua Umum.

Kesepuluh Ketua Umum Sinode GKST adalah Dr. E. Dijkhuis,Pdt. F. Lumentut, Pdt. J. Melaha, Pdt. JP. Lagarense,Pdt. Agustina Lumentut, Pdt. Langkamuda, Pdt. A. Rampalodji,Pdt. Rinaldy Damanik, Pdt. Ishak Pole dan Pdt. Yuberlian Padele.

Masa kepemimpinan Ketua Umum Sinode GKST ditetapkan selama empat tahun. Untuk periode 2016-2021 ini telah diputuskan masa kerja Sinode GKST menjadi lima tahun.

Sampai saat ini GKST telah memiliki 26 Klasis dan terdiri dari 396 Jemaat dan 18 Kelompok Kebaktian dan pelayanannya meliputi Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Selatan maupun Provinsi Sulawesi Barat.