PUPR: Peningkatan peran swasta penting untuk ciptakan sanitasi aman

id kementerian pupr,peningkatan,peran,swasta,ciptakan,sanitasi aman

PUPR: Peningkatan peran swasta penting untuk ciptakan sanitasi aman

Tangkapan layar Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti dalam talkshow Hari Habitat Dunia 2023 di Jakarta, Senin (16/10/2023). ANTARA/Aji Cakti

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya mengungkapkan peningkatan peran dunia usaha swasta penting untuk penciptaan sanitasi aman bagi masyarakat Indonesia.

"Dalam menangani permasalahan terkait air limbah, salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan keterlibatan dari peran dunia usaha/swasta melalui penciptaan pasar sanitasi aman," ujar Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti dalam talkshow Hari Habitat Dunia 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.

Menurut Diana, penciptaan pasar sanitasi aman tersebut meliputi penyediaan tangki septik yang memenuhi standar teknis, penyediaan jasa layanan penyedotan lumpur tinja, maupun jasa pengolahan lumpur tinja di Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).

Dia juga menegaskan agar limbah-limbah yang sudah disedot dan dibawa tersebut harus dimasukkan ke IPLT, dan jangan dibuang secara sembarangan agar tidak menimbulkan masalah baru bagi lingkungan hidup.

Dalam pelibatan peran swasta terkait masalah air limbah maka diperlukan komitmen bersama untuk penyediaan kerangka peraturan yang memadai, pembentukan institusi pengelola yang andal, profesional dan inovatif yang didukung dengan sumber daya berkualitas, serta penyediaan dana pengelolaan.

"Perlu ada pelibatan peran dunia usaha swasta dan komitmen bersama bukan hanya dari pihak swasta sendiri, namun juga dari antar pemangku kepentingan di level kota/kabupaten, provinsi, dan kementerian/lembaga terkait," kata Diana.

Selain itu, Diana juga mengatakan bahwa kunci keberhasilan terkait sanitasi yang aman adalah peningkatan kebutuhan serta permintaan masyarakat melalui sosialisasi dan advokasi, menjadi alternatif pengarusutamaan informasi yang sekaligus memiliki dampak beruntun dalam meningkatkan akses sanitasi aman di Indonesia. Kemudian secara langsung dapat mendukung terwujudnya permukiman yang berkelanjutan.

Sebagai informasi, pembangunan infrastruktur dan pengelolaan air limbah bertujuan untuk meningkatkan layanan sanitasi masyarakat dan mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh air limbah domestik yang dibuang secara langsung ke sungai maupun tanah melalui mekanisme pengendalian dan pemantauan.

Di samping itu, diharapkan pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPALD) dapat meningkatkan budaya Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) yang merupakan salah satu upaya mencegah berbagai penyakit, termasuk stunting.

Dengan terpenuhinya sanitasi dan air bersih berdampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat, khususnya berpengaruh terhadap penurunan stunting di Indonesia.