Pertamina sediakan elpiji non PSO di outlet modern di wilayah Sulawesi

id Pertanian, bright gas, elpiji, non subsidi, bahan bakar, energi, Fahrougi, Sulteng, mor VII,elpiji nonsubsidi

Pertamina sediakan elpiji non PSO di outlet modern di wilayah Sulawesi

Ilustrasi - Petugas Pertamina menata tabung Bright Gas sebelum dipasarkan. ANTARA/HO-Pertamina

Palu (ANTARA) -
PT Pertamina Patra niaga menyediakan elpiji non-Public Service Obligation (PSO) di 468 outlet modern atau toko di wilayah Sulawesi sebagai alternatif pilihan untuk konsumen berpenghasilan menengah ke atas.


 


"Elpiji non PSO kini telah menyasar outlet-outlet modern sebagai untuk mengurai penggunaan produk bersubsidi, yang mana elpiji subsidi hanya dikhususkan untuk masyarakat miskin," kata Area Manager Communication, Relation, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw melalui keterangan tertulisnya diterima di Palu, Rabu.


 


Ia menjelaskan, Pertamina berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam penyediaan energi di seluruh wilayah Sulawesi, saat ini pihaknya telah bekerja sama dengan sejumlah supermarket dalam pemenuhan elpiji Non Public Service Obligation (PSO) sebagai sub penyalur resmi Pertamina di seluruh Sulawesi.


 


Penyebarluasan penjualan produk nonsubsidi, guna mempermudah akses untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan bahan bakar dalam kehidupan sehari-hari.


 


"Produk yang jual di toko-toko modern yakni Bright Gas 5,5 kilogram dan 12 kilogram, penjualan produk ini terus dimaafkan," ujarnya.


 


Ia memaparkan, secara keseluruhan di Pulau Sulawesi outlet modern penjualan produk nonsubsidi sebanyak 468 toko diantaranya Sulawesi Selatan sebanyak 93 outlet, Sulawesi Tengah 56 outlet, Sulawesi Tenggara 22 outlet, Sulawesi Utara 122 outlet dan Gorontalo 140 outlet.


 


Kata dia, produk bright gas memiliki tingkat keamanan yang tinggi karena memiliki teknologi double spindle valve system.


 


"Pertamina terus menerus memperluas pasar produk nonsubsidi, mengingat kebutuhan masyarakat akan bahan bakar semakin tinggi. Saya berharap masyarakat bijak menggunakan produk elpiji bersubsidi, supaya tidak terjadi ketimpangan konsumsi," tutur Fahrougi.