Warga binaan-petugas Lapas Kolonodale rayakan Natal penuh khidmat

id Lapas Kolonodale

Warga binaan-petugas Lapas Kolonodale rayakan Natal penuh khidmat

Warga binaan pemasyarakatan (WBP) dan petugas pemasyarakatan Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Kolonodale di Sulawesi Tengah merayakan Natal bersama dengan penuh khidmat. ANTARA/HO-Humas Lapas Kolonodale

Kolonodale, Sulteng (ANTARA) - Warga binaan pemasyarakatan (WBP) dan petugas pemasyarakatan Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Kolonodale di Sulawesi Tengah merayakan Natal bersama dengan penuh khidmat.

"Jika kita menghayati setiap peristiwa religius yang diperingati, maka itu menjadi mutiara-mutiara kehidupan untuk inspirasi dan sumber motivasi dalam upaya meningkatkan kualitas hidup," kata Kepala Lapas Kolonodale Arifin Akhmad di Morowali Utara, Sulteng, Sabtu.

Ia mengatakan bahwa setiap peristiwa keagamaan akan bermakna apabila setiap manusianya dapat memetik nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Arifin mengatakan selain sebagai wujud pelaksanaan program pembinaan kepribadian, kegiatan tersebut juga sebagai bentuk daya dorong khusus warga binaan yang beragama Nasrani agar menjadi pribadi yang lebih baik.

Dirinya meminta kepada warga binaan yang merayakan Natal agar terus berupaya berbuat baik dan terus berkarya meskipun berada di tempat yang terbatas.

"Kita juga tidak lepas dari bantuan dari rekan-rekan, pendeta dan keluarga, keluarga besar Gereja-gereja yang turut serta membantu pembinaan kerohanian," ujarnya.

Bupati Morowali Utara Delis Julkarson Hehi yang turut hadir mengatakan bahwa perayaan Natal bukan sekedar memperingati kelahiran Yesus Kristus, tetapi bagaimana Yesus bisa lahir dalam kehidupan setiap orang secara pribadi.

"Ketika Yesus ada dalam hidup kita maka kita bisa memuliakan Tuhan lewat tutur kata, lewat pikiran dan lewat perbuatan kita. Ketika Yesus berada dalam hidup kita akan melahirkan damai dan sejahtera,” katanya.

Untuk itu, kata dia, meski secara jasmani warga binaan terkurung di dalam Lapas, namun tidak menjadi alasan bagi mereka untuk terpuruk serta menjadi motivasi untuk menjadi lebih baik dalam hidup.

"Mungkin secara jasmani terkurung, tapi jiwa kita bebas karena ada Yesus di dalamnya. Berada di dalam lapas tidak membuat jauh dari Tuhan tetapi akan membuat jauh lebih dekat dengan Tuhan," katanya.

Untuk itu, dia berharap momentum perayaan Natal menjadi motivasi untuk menjalani hidup lebih baik, dan menyatakan kemuliaan Tuhan serta menghadirkan damai sejahtera bagi setiap insan.

Dalam kesempatan itu, Kalapas Kolonodale menyerahkan pembelian tali asih kepada para pendeta yang selama ini telah berperan aktif membantu petugas Lapas Kolonodale dalam memberikan pelayanan kerohanian kepada para warga binaan.