Pemkab Sigi gencarkan Program Sejuta Telur turunkan angka stunting

id Kabupaten Sigi ,Sulawesi Tengah ,Stunting ,Prevalensi Stunting ,Tim percepatan penurunan stunting

Pemkab Sigi gencarkan Program Sejuta Telur turunkan angka stunting

Ketua Tim percepatan penurunan stunting (TPPS) Kabupaten Sigi Samuel Yansen Pongi (kanan) didampingi Kadis Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Sigi Riadin Lahido (kiri), saat menjelaskan program sejuta telur entaskan stunting di wilayah itu. ANTARA/MOH SALAM

Sigi, Sulteng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), menggencarkan Program Sejuta Telur untuk menurunkan angka stunting di wilayah itu.
 
"Kami memerintahkan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Sigi secara bersama-sama mengentaskan stunting dengan Program Sejuta Telur yang diberikan kepada penderita stunting untuk memenuhi gizinya," kata Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi disela Rakor Penguatan Program Strategis Daerah Tahun 2024 di Sigi, Rabu.
 
Ia mengemukakan program lain untuk penurunan angka stunting yaitu setiap desa wajib menyediakan lahan produktif seluas tiga hektare untuk dimanfaatkan penderita stunting.
 
"Sejak tahun 2020 ada edaran pemerintah daerah (pemda) kepada para kepala desa agar ada lahan tiga hektare lahan bisa dimanfaatkan dan hasilnya dapat dinikmati anak-anak yang stunting, " ucapnya.
 
Adapun Program Sejuta Telur merupakan partisipasi dari semua pegawai dan pimpinan OPD di Kabupaten Sigi secara sukarela. "Nantinya dana yang terkumpul itu akan diakomodir oleh Dinas kesehatan untuk dibelikan telur dan diberikan kepada anak-anak penderita stunting," ujarnya
 
Ia mengatakan pada tahun 2021 angka stunting di Sigi mencapai 40,7 persen dengan urutan ke-13 di Sulteng.
 
"Saya selaku ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sigi bersama dengan semua pihak bekerja sama dan membuahkan hasil yaitu terjadi penurunan angka stunting cukup signifikan dari 40,7 persen menjadi 36,8 persen pada tahun 2022," sebutnya.
 
Menurutnya, pemda terus menekan angka stunting di wilayah itu hingga pada tahun 2023 mengalami penurunan lagi menjadi 26,4 persen. "Angka stunting di Sigi dari tahun 2021 sampai 2023 terus mengalami penurunan, dan awalnya urutan 13 menjadi enam di Sulteng,"  tuturnya.
 
Samuel menugaskan dan memerintahkan semua OPD terkait, termasuk camat dan kepala desa, untuk serius dalam penanganan stunting.

"Kami tetap konsisten mengawal program-program penurunan stunting yang bersinergi dengan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Sigi periode 2019-2024, harapannya Kabupaten Sigi ke depan dapat berdaya saing, yang hal itu dimulai dari adanya Sumber Daya Manusia (SDM) terbaik," katanya.
 
Ia berharap dengan adanya program dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng yaitu Tangguh Bersinar bisa menekan angka stunting hingga menjadi zero kasus di wilayah itu.
 
"Stunting di Sigi turun karena masih murni dari program yang dilakukan Pemkab Sigi. Sementara Program Tangguh Bersinar baru berjalan dan belum ada hasil evaluasinya, harapannya Program Tangguh Bersinar dapat mempercepat penurunan angka stunting di Sigi lebih signifikan lagi, bahkan zero kasus," ujarnya.