Pemprov Sulteng bantu berikan benih durian sebanyak 287.572 pohon

id Durian, Pemprov Sulteng, Nelson Metubun, pertanian, hortikultura, Sulawesi Tengah, ekspor durian

Pemprov Sulteng bantu berikan benih durian sebanyak 287.572 pohon

Dok- Pedagang melayani pembeli buah durian di kawasan Hutan Kota di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (11/7/2024). ANTARA/Basri Marzuki

Palu (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) telah membantu berikan benih durian ke para petani di daerah itu sebanyak 287.572 pohon selama kurun waktu enam tahun terakhir.
 
"Bantuan ini bentuk komitmen pemerintah daerah (pemda) memajukan sektor pertanian, sebab komoditas durian sangat potensial di daerah ini," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulteng Nelson Metubun di Palu, Senin.
 
Ia menjelaskan dari 13 kabupaten/kota di Sulteng hanya Kota Palu yang tidak mendapat bantuan benih, karena daerah tersebut tidak memiliki lahan memadai.
 
Menurut data Dinas TPH dari 12 daerah diintervensi, Kabupaten Poso mendapat bantuan paling banyak yakni 100.794 pohon atau hampir setengah dari total jumlah bantuan benih, kemudian Parigi Moutong 61.785 pohon, Tojo Una-una 31.932 pohon, lalu Donggala 14.484 pohon Kabupaten Sigi 17.536 pohon.
 
"Upaya dilakukan pemerintah karena peluang pasar komoditas durian sangat potensial, terbukti saat ini Sulteng sudah menembus pasar ekspor durian ke Thailand, dan saat ini sedang dilakukan perencanaan untuk memperluas ekspor ke China," tutur Nelson.
 
Ia memaparkan total jumlah tanaman tersebut di Sulteng mencapai 3,7 juta pohon, sekitar 196.325 pohon telah dilakukan tanam baru atau peremajaan, kemudian 1,2 juta lebih pohon telah menghasilkan buah dan 2,2 juta lebih pohon belum menghasilkan berdasarkan perkembangan lima tahun terakhir.
 
Tercatat provinsi ini mengembangkan 13 varietas terdiri dari Durian Montong, Kani, Musangking, Malhakam, Kromo Banyumas, Tampilan, Pelangi, Griskin, Matahari, Masmuar D 16S, Raja, Tembaga dan Durian Hitam.
 
"Khusus durian varietas Tampilan telah mendapat pengakuan dari Kementerian Pertanian sejak tahun 2003 sebagai varietas lokal asal Kabupaten Donggala," ucapnya.