Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan Badan Gizi Nasional dibentuk untuk melaksanakan program prioritas makan bergizi gratis Presiden Terpilih RI Prabowo Subianto.
"Badan Gizi Nasional ini kan sebetulnya dibentuk untuk melaksanakan program prioritasnya Pak Presiden terpilih. Tapi karena terkait dengan siklus anggaran, agar bisa dilaksanakan tahun 2025 dan dari Januari, maka dalam nota keuangan kan sudah harus masuk anggarannya, dan itu sudah dimasukkan," kata Dadan usai dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin.
Dia mengatakan Perpres Badan Gizi Nasional harus dibentuk di era Pak Jokowi karena alasan tersebut.
Menurutnya, Badan Gizi Nasional ini merupakan satu bagian dari keberlanjutan pemerintahan.
"Jadi Pak Jokowi telah meneken Perpresnya, kemudian saya ditunjuk sebagai kepalanya, dan saya bertugas untuk menyiapkan segala sesuatunya, agar Januari program makan bergizi gratis bisa dilaksanakan," kata dia.
Dia optimistis program makan bergizi gratis dapat terlaksana Januari 2025.
Usai dilantik Dadan akan segera mempersiapkan segala sesuatu terkait dengan prosedur persiapan makan bergizi untuk anak sekolah, santri, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita.
Dia juga menyampaikan bahwa anggaran program makan bergizi gratis yang ditetapkan Rp71 triliun akan berada dikelola Badan Gizi Nasional.
"Kita harapkan minggu pertama Desember itu sudah terima DIPA. Kalau sudah terima DIPA artinya 2 Januari program ini sudah bisa dilaksanakan," jelasnya.
Dia mengatakan program makan bergizi gratis akan langsung diterapkan di seluruh Indonesia.