"Kami mengimbau mahasiswa baru tahun masuk 2024 segera menyiapkan diri dan berkas," kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Datokarama Palu Faisal Attamimi di Kota Palu, Selasa.
Ia mengemukakan tim pengelola program tersebut saat ini sedang melakukan sejumlah persiapan untuk pelaksanaan seleksi penerima beasiswa KIP Kuliah.
Setelah melalui proses pertemuan oleh internal tim, kemudian diumumkan kepada mahasiswa mengenai waktu pelaksanaan seleksi, persyaratan dan pendaftaran.
"Kami berharap mahasiswa baru angkatan 2024 dapat mengetahui informasi ini, dan mengakses informasi mengenai KIP Kuliah," ujarnya.
Ia menjelaskan program beasiswa ini merupakan program Pemerintah Pusat yang salah satu tujuannya untuk membantu generasi muda kalangan ekonomi menengah ke bawah, namun berprestasi secara akademik, agar dapat mengenyam pendidikan jenjang perguruan tinggi atau strata satu (S1).
"UIN Datokarama sebagai salah satu perguruan tinggi perpanjangan Pemerintah Pusat dalam hal penyelenggaraan KIP Kuliah, akan melakukan pengetatan seleksi, guna menjamin ketepatan beasiswa yang disalurkan," ucapnya.
Sementara itu Rektor UIN Datokarama Palu, Prof Lukman S Thahir menekankan kepada pengelola KIP bahwa penyaluran beasiswa tersebut harus tepat jumlah dan tepat nilai.
"Berpihak lah kepada orang-orang miskin, melalui peningkatan kualitas penyaluran beasiswa KIP agar tepat sasaran," kata dia.
UIN Datokarama sejak tahun 2013 telah dipercaya pemerintah untuk menyelenggarakan KIP Kuliah, saat itu perguruan tinggi tersebut masih berstatus sebagai Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu.
Setiap mahasiswa yang memenuhi syarat untuk menjadi penerima manfaat program KIP, akan mendapat bantuan beasiswa senilai Rp6,6 juta/orang/semester selama delapan semester atau selama empat tahun dalam jenjang (S1)
Dengan demikian, setiap orang yang memenuhi syarat menerima bantuan dana pendidikan KIP kuliah senilai Rp52 juta lebih selama delapan semester.
"Saya berharap melalui bantuan ini, mahasiswa lebih ulet meningkatkan prestasi secara individu maupun secara kolektif di kampus," kata Lukman.
