PT Garam berencana meningkatkan produksi garam di Sumatera Barat

id pt garam,produksi,garam,sumatera barat,bumn

PT Garam berencana meningkatkan produksi garam di Sumatera Barat

Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah saat menyambut kunjungan Direktur Utama PT Garam Abraham Mose beserta jajaran di Kantor Gubernur Sumatera Barat. (ANTARA/HO - PT Garam)

Jakarta (ANTARA) - PT Garam berencana meningkatkan produksi garam di Sumatera Barat (Sumbar) melalui pembinaan terhadap petani garam.

Dirut PT Garam, Abraham Mose menyebutkan, Sumbar bersama Aceh memang tengah diproyeksikan sebagai klaster produksi garam nasional di wilayah Sumatera. Selain untuk menekan biaya produksi dan memenuhi kebutuhan nasional, upaya ini juga dalam rangka menekan ketergantungan terhadap impor garam.

"Dari 5 juta ton kebutuhan garam nasional, itu 50 persennya masih impor. Padahal, punya potensi besar untuk mencapai swasembada garam. Sehingga, Sumbar menjadi salah satu daerah yang akan ditingkatkan produksinya melalui pembinaan terhadap petani garam lokal," ujar Abraham dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Potensi garam Sumbar, lanjutnya, sangat besar jika dioptimalkan. Terutama sekali untuk menghasilkan produk garam bagi industri non-pangan seperti kebutuhan pabrik, proses penyamakan, dan lain sebagainya.

"Terima kasih atas dukungan Gubernur dan jajaran. Kami akan tindak lanjuti segera rencana ini di Sumbar," kata Abraham.

Sementara itu Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menyambut baik rencana PT Garam untuk meningkatkan produksi garam di Sumbar melalui pembinaan terhadap petani garam.

Selain mengungkit perekonomian, dukungan penuh atas rencana ini juga bagian dari komitmen Pemprov Sumbar atas arahan Presiden terkait hilirisasi serta swasembada garam di pengujung tahun 2025.

"Terkait rencana PT Garam untuk pengembangan kualitas dan kuantitas produksi garam di Sumbar, jika tidak bisa dengan telapak tangan, maka dengan niru kita tampung. Kami sangat mendukung," kata Mahyeldi.

Sumbar, lanjutnya, menyimpan sejarah terkait aktivitas pertanian garam, terutama sekali di Muaro Sakai Inderapura, Kabupaten Pesisir Selatan. Sehingga, rencana PT Garam untuk melakukan pembinaan terhadap ara petani garam di Sumbar diyakini akan mendatangkan manfaat yang sangat luas bagi masyarakat.

"Terkait kebutuhan, Sumbar sangat membutuhkan. Ada tujuh kabupaten/kota yang merupakan kawasan pesisir pantai, sehingga kebutuhan garam untuk usaha perikanan saja sangat besar. Belum lagi kebutuhan untuk industri lain seperti industri pangan, non-pangan, hingga farmasi," katanya.

Terlebih saat retret Kepala Daerah di Magelang beberapa pekan lalu, Gubernur mengaku mendapat arahan dari Presiden Prabowo Subianto terkait pentingnya hilirisasi produk pertanian dan potensi sumber daya alam, termasuk memaksimalkan potensi kelautan.

"Rencana ini juga bagian dari usaha mencapai swasembada garam pada akhir 2025," ujarnya.