Morowali, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, melakukan aksi bersih sampah dan penanaman pohon dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Bupati Morowali Iksan Baharudin Abdul Rauf di Morowali, Selasa, mengatakan momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia harus dimanfaatkan untuk memperkuat komitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan, khususnya di wilayah industri seperti Kecamatan Bahodopi.
“Sebagaimana yang dicanangkan oleh Bapak Presiden Prabowo, langkah pertama kita dalam menjaga lingkungan adalah membatasi sampah plastik,” katanya.
Untuk itu, Bupati menekankan pentingnya penanganan masalah sampah secara serius, khususnya di kawasan industri.
Ia menyampaikan bahwa menjaga kebersihan dan lingkungan bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah.
Hal ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH), Pasal 50 ayat (1), menyebutkan bahwa setiap orang yang melakukan pencemaran atau perusakan lingkungan wajib melakukan pemulihan fungsi lingkungan hidup.
“Seperti yang disampaikan Pak Menteri Lingkungan Hidup sebelumnya, persoalan sampah tidak harus dibebankan kepada pemerintah. Tanggung jawab terbesar justru ada pada pemilik kawasan,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak selalu mengandalkan pemerintah dalam persoalan kebersihan lingkungan, dan juga menjadi tanggung jawab setiap individu.
“Jadi, soal sampah jangan sedikit-sedikit dilimpahkan ke pemerintah, kepala desa, atau pihak lain. Itu adalah tanggung jawab masing-masing individu,” katanya.
Ia melanjutkan bahwa langkah lainnya adalah dengan melakukan penanaman pohon sebagai bentuk nyata komitmen terhadap pelestarian lingkungan.
Untuk itu, kata dia, sekitar 500 peserta dari unsur pemerintah, perusahaan, organisasi masyarakat, dan warga setempat melakukan aksi bersih-bersih sampah dan juga penanaman pohon sebagai salah satu bentuk pelestarian lingkungan.