Sigi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah mengajak semua pihak melakukan pemetaan yang akurat terhadap sebaran dan luasan lahan guna pengembangan komoditas unggulan di daerah itu seperti kopi dan kakao.
"Jadi pemetaan luasan lahan ini sangat penting dilakukan agar program prioritas pemerintah daerah, baik di sektor pertanian maupun pariwisata dapat berjalan secara terarah dan optimal," kata Bupati Sigi Moh Rizal Intjenae di Desa Bora, Sabtu.
Ia mengemukakan pengembangan komoditas harus memiliki data yang jelas sehingga setiap intervensi bisa dapat memberikan hasil yang maksimal untuk kesejahteraan masyarakat.
Menurut dia, pentingnya dukungan dari masyarakat dan mitra pembangunan dalam penyediaan database program, termasuk data sebaran luasan, produktivitas, dan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sigi.
"Nantinya data ini akan diselaraskan dengan rencana pembangunan daerah agar terwujud sinergi yang kuat dan efisien," ucapnya.
Ia menuturkan pemerintah daerah dengan mitra pembangunan bisa bersama-sama untuk berkomitmen dalam membangun Sigi yang hijau, berdaya saing, dan sejahtera.
"Kemitraan ini sangat kami butuhkan sehingga sinergitas yang telah terbangun harus terus ditingkatkan agar memberikan dampak nyata bagi masyarakat," sebutnya.
Ia berharap kerja sama tersebut dapat menjadi momentum strategis dalam mewujudkan pembangunan inklusif di Kabupaten Sigi melalui pendekatan kolaboratif bersama seluruh elemen mitra pembangunan.
"Harapannya melalui forum ini mampu memperkuat sinergi lintas sektor dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di daerah, khususnya dalam aspek pertanian, lingkungan, dan ekonomi masyarakat," katanya.
Berdasarkan data dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan kabupaten Sigi luas lahan pertanian di Kabupaten Sigi mencapai 15.280 hektare.
Komoditas unggulan di Kabupaten Sigi untuk perkebunan yakni kakao dan kopi.
Untuk tanaman kakao di Kabupaten Sigi tersebar di beberapa kecamatan yaitu Palolo, Nokilalaki, Dolo, Dolo Selatan, Kulawi, Kulawi Selatan dan Lindu dengan luas lahan kakao di daerah itu mencapai 27.885 hektare.