Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menyebut program Berani Sehat telah menjangkau sebanyak 78.944 jiwa sejak diluncurkan pada 13 April hingga 30 Juli 2025.
"Program Berani Sehat merupakan inisiatif Pemprov Sulteng yang telah berhasil menjangkau 78.944 jiwa sejak diluncurkan pada 13 April hingga 30 Juli 2025," kata Wakil Gubernur Sulteng Reny A Lamadjido pada kegiatan forum koordinasi Berani Sehat di Palu, Senin.
Ia menjelaskan program Berani Sehat merupakan program unggulan Pemprov Sulteng yang bertujuan untuk menghadirkan pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat hanya dengan menggunakan identitas kartu tanda penduduk (KTP), tanpa memandang status kepesertaan atau tunggakan BPJS.
Ia menyebut untuk mendukung program ini, Pemprov Sulteng membentuk sistem Elektronik Jaminan Kesehatan Terintegrasi (SEHATI) untuk menjangkau ribuan warga Sulteng yang belum terjamin kesehatannya.
"Melalui sistem SEHATI, pemerintah berupaya memastikan bahwa tidak ada masyarakat yang tertinggal ketika sakit," ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa sebagai bentuk keberpihakan kepada masyarakat non-DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), Pemprov Sulteng telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp28 miliar dari total Rp66 miliar pada semester pertama tahun ini.
Ia menuturkan bahwa pengelolaan dana APBD untuk program Berani Sehat sangat mengutamakan kehati-hatian dengan prinsip-prinsip akuntabilitas dan transparansi.
Selain itu, lanjut dia, forum ini juga menjadi ajang untuk mendengarkan masukan dari lapangan demi peningkatan sistem pelayanan yang lebih manusiawi dan adaptif.
Wagub menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dan lintas wilayah dalam menyukseskan sistem jaminan kesehatan daerah.
Menurut dia, pemerintah provinsi tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan seluruh kabupaten/kota.
Untuk itu, ia mengharapkan dengan semangat kolaboratif, pelayanan kesehatan bisa menjangkau hingga pelosok dan mewujudkan Sulawesi Tengah yang sehat dan sejahtera.
