Buol (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buol, Sulawesi Tengah (Sulteng), melakukan pemetaan jumlah anak usia dini di setiap desa dan kecamatan sebagai langkah awal revitalisasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), termasuk percepatan penurunan kasus stunting di daerah itu.
Bupati Buol Risharyudi Triwibowo mengatakan perlu adanya pendekatan terintegrasi antara sektor pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat, untuk menangani persoalan PAUD yang juga berkorelasi erat dengan angka stunting.
"Jadi berdasarkan data Dinas Kesehatan Sulteng bahwa kasus stunting di Buol mengalami kenaikan pada tahun 2024 mencapai 36,9 persen dari tahun sebelumnya hanya berada di angka 30,0 persen," kata Risharyudi di Biau, Sabtu,
Pihaknya sudah melakukan intervensi anggaran untuk penanganan kasus stunting di daerah itu cukup besar. "Angka stunting di Buol ini makin naik, padahal dana untuk intervensi stunting besar. Tentu ini bisa jadi ada kendala, sehingga perlu dicari tahu penyebabnya," ucapnya.
Ia memerintah jajarannya untuk melakukan percepatan penurunan stunting tahun ini melalui beberapa langkah strategis. "Saya perintahkan supaya tahun ini bisa dilakukan percepatan, termasuk membuat contingency plan yang realistis dan target jelas," sebutnya.
Menurut dia, seluruh pihak segera melakukan konsolidasi terkait pelaksanaan PAUD holistik integratif yang memerlukan sinergi dari berbagai sektor.
"Tanggung jawab pelaksanaan PAUD holistik ini berada di Dinas Pendidikan, dengan pelaksanaannya harus tetap terkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, Bappeda, Dinas Sosial, Dinas P2KB-P3A, pemerintah desa, dan TP PKK setempat," katanya.
Risharyudi berkomitmen untuk menjadikan isu PAUD dan stunting sebagai prioritas pembangunan sumber daya manusia yang terencana, terukur, dan berkelanjutan di Kabupaten Buol.
"Harapannya angka stunting di Buol menjadi angka stunting terendah di Sulteng, bukan tertinggi lagi seperti saat ini," ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulteng, terdapat lima kabupaten/kota di provinsi itu mengalami kenaikan kasus stunting pada tahun 2024, seperti Buol 36,9 persen, Sigi 33,0 persen, Banggai Kepulauan menjadi 28,4 persen, Banggai Laut 26,6 persen, dan Kota Palu 25,6 persen.
