Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, Sulawesi Tengah mengatakan hasil kajian pedoman analisis biaya manfaat investasi pengurangan risiko bencana (PRB) perlu diuji supaya penerapannya secara optimal.
"Skema ini sebagai metode evaluasi membandingkan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan PRB dengan manfaat moneter yang dihasilkan, guna menentukan kelayakan ekonomi suatu proyek PRB dalam mencegah kerugian akibat bencana, maka sebelum diteruskan perlu diuji efektivitasnya," kata Sekretaris Daerah Kota Palu Irmaynti Petalolo dalam kegiatan diseminasi hasil kajian dan pedoman analisis biaya manfaat investasi PRB di Palu, Selasa.
Menurut dia, diseminasi hasil kajian dan analisis biaya manfaat menjadi langkah strategis untuk merancang dan menguji investasi PRB yang multiguna, sekaligus meningkatkan kesadaran dan kapasitas pemerintah pusat maupun daerah dalam mengalokasikan anggaran serta berinvestasi pada proyek PRB.
Kota Palu sebagai daerah yang "merah" pernah mengalami bencana alam dahsyat pada September 2018 menyadari pentingnya investasi penanggulangan risiko bencana.
"Investasi ini tidak hanya berbentuk bangunan fisik seperti proyek rekonstruksi dan rehabilitasi, tetapi juga instrumen non-fisik berupa pedoman, modul, serta upaya peningkatan kapasitas masyarakat,” ujarnya.
Kerja sama antara Swiss Development Cooperation (SDC), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Pemkot Palu menegaskan bahwa penanganan bencana sebagai hal yang holistik, dimulai dari tahap pra hingga pasca-bencana.
Melalui pendekatan analisis biaya dan manfaat, pemerintah daerah (pemda) dapat membuat keputusan yang lebih rasional, objektif, dan strategis.
Analisis ini, katanya, akan membantu para pemimpin daerah dalam pengambilan keputusan dengan pertimbangan yang terukur dan relevan.
"Dengan begitu visi dan misi penanggulangan bencana di daerah dapat disusun dengan lebih tajam guna mewujudkan Kota Palu sebagai kota resiliensi,” kata Irmayanti.
Dia mengharapkan diseminasi dapat menghasilkan rancangan dengan model pendekatan yang mendukung pembangunan berketahanan bencana dan inklusif, baik masa kini maupun masa depan.
