Palu (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mendorong penguatan literasi penyiaran untuk kelompok perempuan dan keluarga, terutama untuk antisipasi terhadap hoaks.
“Duta KPID (Komisi Penyiaran Indonesia Daerah) bertugas memberikan edukasi dan literasi sebagai antisipasi dini terhadap penyebaran hoaks,” kata Wakil Gubernur Sulteng Reny Lamadjido di Palu, Selasa.
Dia mengatakan hal itu saat menerima kunjungan pengurus KPID Sulteng yang dipimpin ketua, Andi Kaimuddin. Kunjungan itu terkait dengan peranan program Kelompok Perempuan Peduli Siaran (KPPS).
Ia menilai pelaksanaan program KPPS sebagai langkah tepat yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Dia menyoroti kondisi masyarakat saat ini yang semakin jarang menonton televisi, padahal tayangan televisi telah melalui proses penyaringan ketat, sehingga informasi yang disampaikan lebih terjamin dan memiliki nilai pendidikan positif.
Ketua KPID Sulteng Andi Kaimuddin mengatakan KPPS sebagai program unggulan, merupakan inisiatif literasi penyiaran yang telah dijalankan secara aktif oleh KPID, dan bahkan meraih penghargaan dari KPI Pusat.
“Sangat penting peran perempuan sebagai penyaring informasi di lingkungan keluarga,” ujarnya.
Ia menjelaskan perempuan memiliki peran strategis dalam memastikan informasi yang diterima keluarga tetap sehat dan berkualitas.
Ia menjelaskan pentingnya program itu, terutama karena perempuan dan anak merupakan kelompok paling rentan terhadap penyebaran hoaks.
Selain itu, ia berharap, keterlibatan tokoh-tokoh perempuan sentral di Sulteng, khususnya wakil gubernur dan Ketua Tim Penggerak PKK Sulteng Sry Nirwanti Bahasoan, untuk menjadi Duta KPID.
“Kami berharap keduanya dapat memperkuat edukasi dan literasi kepada masyarakat, mengenai pentingnya pengawasan siaran sejak dini, dimulai dari lingkungan keluarga,” katanya.
