Rektor IAIN Akan Evaluasi Kemampuan Peserta Bidikmisi

id Iain

Rektor IAIN Akan Evaluasi Kemampuan Peserta Bidikmisi

Rektor IAIN Palu Prof Dr H Zainal Abidin MAg menyampaikan sambutan sekaligus membuka pelatihan peningkatan keterampilan dan kepemimpinan bagi 115 peserta penerima bantuan bidikmisi, di Auditorium IAIN Palu, Jumat sore. (Muhammad Hajiji/antarasulteng.com)

Palu, (Antaranews.com) - Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah, Prof Dr H Zainal Abidin MAg akan mengevaluasi kemampuan peserta penerima bantuan biaya pendidikan miskin (Bidikmisi) semua angkatan.

"Kita ingin melihat apakah ada peserta bidikmisi yang melanjutkan pendidikan strata dua di perguruan tinggi yang maju dalam dan luar negeri," ungkap Prof Dr H Zainal Abidin MAg, dalam sambutannya pada pelatihan peningkatan keterampilan dan kepemimpinan bagi 115 peserta bidikmisi, di Auditorium IAIN Palu, Jumat sore.

Prof Zainal Abidin menyebut IAIN Palu sengaja memberikan keterampilan khusus kepada peserta penerima bantuan biaya pendidikan tersebut.

Meliputi keterampilan berbahasa asing meliputi kemampuan berbahasa Inggris, Arab. Juga diberikan keterampilan mampu membaca kitab gundul (kitab kuning).

Hal itu agar ketika peserta penerima bidikmisi semua tingkatan selesai strata satu, dapat melanjutkan strata dua dan strata tiga diluar dan dalam negeri.

"Karena itu, kedepan kita akan evaluasi apakah ada peserta bidikmisi yang mendapat beasiswa atau tidak, namun tetap melanjutkan strata dua di perguruan tinggi yang maju dalam dan luar negeri," kata Zainal Abidin.

Pemerintah lewat IAIN Palu mulai memberikan bantuan biaya pendidikan miskin kepada mahasiswa sejak tahun 2013.

Karena itu angkatan pertama penerima bidikmisi akan menyelesaikan studi strata satu pada Oktober 2018 mendatang.

Pakar pemikiran Islam modern ini menyatakan peserta penerima bidikmisi harus berbeda dengan mahasiswa yang tidak menerima bantuan biaya pendidikan tersebut.

"Peserta bidikmisi mendapat ilmu pengetahuan tambahan diluar jam kuliah. Mereka mendapat pelajar khusus. Karena itu harus berbeda dari sisi prestasi akademik dan ekstrakurikuler," katanya.

Ia menambahkan peserta bidikmisi menjadi modal bagi IAIN Palu sekaligus sebagai upaya pembangunan manusia untuk merealisasikan perguruan tinggi tersebut sebagai pusat kajian Islam klasik.

"Mereka akan menjadi intelektual muslim, cendikiawan muslim yang memberikan dampak positif kepada daerah, bangsa dan negara serta kepada IAIN Palu," terangnya.