DP3A ajak perempuan gunakan medsos kepentingan positif

id mui,dp3a,medsos

DP3A ajak perempuan gunakan medsos kepentingan positif

(Flickr/ATLAS Social Media)

Palu,  (Antaranews Sulteng) - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Palu, Sulawesi Tengah mengajak kepada perempuan di daerah tersebut agar menggunakan media sosial untuk kepentingan positif.

"Sebaiknya media sosial digunakan untuk sosialisasi kegiatan-kegiatan positif atau digunakan untuk usaha dan bisnis yang positif," kata Kepala DP3A Kota Palu Irmayanti Pettalolo, di Palu, Rabu.

MUI Kota Palu pernah menghimbau perempuan utamanya yang telah berumah tangga untuk tidak mengunggah foto-foto pribadi ke media sosial.

"Saya mendukung pernyataan Ketua MUI Palu. Menurut saya himbau itu sangat positif, sangat baik. Karena salah satu faktor terjadinya kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan terhadap perempuan berawal dari media sosial," katanya.

Irmayanti menegaskan perempuan harus melek teknologi termasuk melek bermedia sosial. Namun, harus cerdas menggunakan media sosial dan teknologi.

Artinya teknologi dan media sosial digunakan untuk kepentingan positif dan berdampak baik kepada individu, karier, usaha dan keluarga.

Sebelumnya Majelis Ulama Indonesia Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau kaum muslim wanita yang sudah berstatus istri untuk tidak memajang foto-foto mereka di media sosial.

"Jangan memamerkan foto-foto Anda di media sosial karena dapat berdampak negatif kepada diri sendiri dan keluarga," kata Ketua MUI Kota Palu Zainal Abidin.

Ia mempertanyakan untuk apa wanita muslim yang telah menikah memamerkan wajahnya serta sebagian tubuhnya di media sosial karena hal itu lebih berdampak negatif ketimbang positif.

Menurut Zainal, memamerkan wajah bagi wanita muslim yang telah menikah dapat menimbulkan ketersinggungan suami yang kemungkinan berujung pada keretakan hubungan baik dalam rumah tangga. Sebab, memajang foto untuk publik dapat menarik perhatian lelaki lain dengan berbagai macam komentar.

"Saya melihat bahwa perempuan muslim yang sudah berkeluarga justru senang meng-upload foto-fotonya, dan malah lebih senang lagi dia, jika ada orang atau pengguna facebook yang berkomentar dengan kata-kata, misalkan `bunda cantik`," ucapnya.

Ia mengatakan bahwa dalam Islam, kecantikan wanita hanya untuk suaminya, bukan untuk orang lain. Wanita berdandan dan bergaya hanya untuk suaminya agar hubungan keluarga lebih membaik, bukan untuk memamerkan kepada orang banyak.

Baca juga: DP3A libatkan lintas sektor tekan pernikahan dini