1.919 Sekolah Kadaluarsa di Sulteng Akan Diakreditasi

id Sekolah,Sulteng,Pendidikan ,BANSM ,BANSM Sulteng

1.919 Sekolah Kadaluarsa di Sulteng Akan Diakreditasi

Sejumlah siswa beraktivitas di dalam ruang belajar darurat di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (19/11/2018). Pascabencana gempa, tsunami dan likuifaksi, aktivitas belajar mengajar pada seluruh jenjang pendidikan di Kota Palu, Sulawesi Tengah mulai berangsur pulih meski sebagian besar harus dilaksanakan pada tenda maupun kelas darurat. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/foc.



Palu (Antaranews Sulteng) - Sebanyak 1.919 dari 1.953 sekolah dan madrasah sasaran di berbagai strata pendidikan di Sulawesi Tengah diupayakan untuk diakreditasi pada Tahun 2019 oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah Madrasah (BANSM).



Anggota BANSM Sulteng Moh. Ali Hafiz mengatakan ribuan sekolah itu akan diakreditasi karena ada di antaranya yang masa akreditasi segera kadaluarsa.



"Ada pula sekolah dan madrasah yang ingin menaikkan akreditasinya dari akreditasi C ke B, ada yang dari B ke A dan ada sekolah dan madrasah yang akreditasinya segera dan telah kedaluarsa," kata Ali Hafiz di Palu, Kamis.



Ke-1.919 sekolah tersebut tersebar di 12 kabupaten dan satu kota di Sulteng meliputi Kabupaten Banggai sebanyak 366 sekolah dan madrasah, Kabupaten Banggai Kepulauan 39, Banggai Laut 54, Buol 52, Donggala 222, Morowali 63.



"Di Kabupaten Morowali Utara 67 sekolah dan madrasah, Parigi Moutong 374, Poso 36, Sigi 278, Tojo Una-una 80, 

Tolitoli 131 dan di Kota Palu 151," tambahnya.



Pendaftaran akreditasi, lanjut Ali, akan dibuka mulai awal tahun depan hingga akhir Februari. Selanjutnya di awal bulan Maret, BANSM Sulteng akan mulai melakukan penilaian terhadap sekolah-sekokah itu dengan mengacu pada delapan standar akreditasi sekolah dan madrasah.



"Delapan standar itu yakni standar isi, standar proses , standar kelulusan, standar pembiayaan, standar tenaga pendidik dan kependidikan, standar evaluasi, standar pengelolaan, standar sarana dan prasarana," ujar Ali.



Ia berharap 1919 sekolah dan madrasah itu dapat memenuhi delapan standar tersebut dan memperoleh akreditasi dari BANSM meski standar saran dan prasarana menjadi salah satu standar yang sulit dicapai bahkan hingga harus terseok-seok.



Masa berlaku akreditasi sambung Ali selama lima tahun. Sementara pendaftaran akreditasi oleh BANSM dibuka tiap tahun dengan melibatkan sekitar 300 asesor.



"Ke-300 asesor itulah yang akan melakukan penilaian terhadap sekolah dan madrasah di Sulteng  yang mendaftar akreditasi dengan mengacu pada delapan standar yang ditetapkan sebagai syarat mutlak untuk mendapat akreditasi dari BANSM," ucap Ali.