Palu (Antaranews Sulteng) - Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, akhir 2019 ini diharapkan ketambahan daya listrik sebesar 10 Megawatt bila proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro di Tomata, Kecamatan Mori Atas selesai dibangun.
"Pembangunan PLTM ini memang diproyeksikan untuk mengatasi krisis listrik di Morowali Utara," kata Bupati setempat Ir Aptripel Tumimomor, MT saat meninjau progres pembangunan PLTM itu, Rabu (23/1).
PLTM ini dibangun oleh PT. Bumi Nata Energi Perkasa dan pekerjaan fisiknya saat ini sudah mencapai 40 persen.
Bupati berharap investor PLTM ini bisa mempercepat pekerjaan fisiknya agar daya yang dihasilkan bisa segera masuk ke sistim pelayanan kelistrikan PLN yang melayani listrik di Morowali Utara.
Dalam kunjungan tersebut, Bupati yang didampingi Ny. Liliana Tumimomor juga menandatangani penyerahan bantuan mobil ambulans dan sepeda motor pengangkut sampah untuk masyarakat Desa Tomata, ibu kota kecamatan Mori Atas.
Sebelumnya PT PLN Area Palu, Sulawesi Tengah menyebutkan bahwa PLN mengalami defisit daya listrik sebesar 1,6 megawatt (MW) di Kabupaten Morowali Utara sehingga terpaksa melakukan pemadaman bergilir sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
"Selama ini memang kami melakukan pemdaman bergilir karena defisit daya itu," ujar Manager PLN Area Palu Abbas Saleh.
Defisit daya, kata Abbas, disebabkan menurunnya produksi listrik PLTM di Wawopada.
Sebenarnya, kata dia, pihaknya telah menambah empat unit mesin Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD) untuk memperkuat sistem kelistrikan di kabupaten itu, namun demikian masih juga belum cukup karena kemampuan PLTM semakin menurun.
Penurunan produksi daya pembangkit listrik tenaga mikrohidro di wilayah tersebut diakibatkan ketersediaan air untuk menggerakan turbin pembangkit semakin berkurang.
Baca juga: Warga Morut demo PLN, pemadaman listrik semakin menyengsarakan
Baca juga: PLN segera atasi krisis listrik di Morowali Utara
Baca juga: PLN defisit daya 1,6 MW di Morowali Utara, Kolonodale dikecualikan soal pemadaman bergilir