Praktik "MARK UP" Proyek Hambalang Sengaja Dilakukan

id hambalang, andi rizal mallarangeng

Praktik "MARK UP" Proyek Hambalang Sengaja Dilakukan

Andi Rizal Mallarangeng (ANTARA/Prasetyo Utomo)

Jakarta (ANTARA News) - Adik kandung Andi Alfian Mallarangeng, Andi Rizal Mallarangeng, menduga praktik mark up hingga 1.100 persen dalam proyek Hambalang, yang membuat kakaknya menjadi tersangka, sengaja dilakukan karena dalam pengadaan alat mekanik dan elektriknya tidak memiliki acuan harga di Badan Pusat Statistik (BPS).

"BPS selalu mengeluarkan indeks harga pasir, beton, sehingga sudah ada benchmark-nya. Tetapi, untuk barang mekanikal dan elektrikal tidak ada benchmark-nya, sehingga paling mudah di-mark-up," ujarnya dalam temu pers di Freedom Institute, Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, perlunya menguak kasus Hambalang dengan mencarinya di dasar sungai, bukan hanya di permukaan.

Salah satunya, menurut dia, dengan menelusuri angka pembelian barang-barang mekanik dan elektrik, seperti transformator oil, diesel genset, hingga panel penerima daya yang digelembungkan nilai dananya (mark up) secara beragam hingga mencapai 1.100 persen dari angka nilai aslinya.

Menurut Rizal, adanya mark up hingga 1.100 persen mengindikasinya adanya kepanikan yang patut dipertanyakan.

"Ini bukan sekadar mau merampok uang negara. Tetapi, ada semacam kepanikan untuk cepat mencari uang, secepat apapun dengan cara apapun. What ever it takes," ujarnya.

Dia berharap, KPK bisa bekerja cepat menuntaskan masalah tersebut, agar masyarakat tidak bertanya-tanya.

Selain itu, Rizal menilai, kasus Hambalang diindikasikan meliputi dua kepanikan besar, yakni di wilayah politik dan pemerintahan, serta di wilayah bisnis dan ketamakan para petinggi perusahaan.
(T.R028/S023/SKD)