Jakarta (ANTARA) - Masa depan Maurizio Sarri di kursi pelatih Chelsea masih tetap dilanda banyak tanda tanya meskipun ia berhasil membawa tim itu meraih satu tiket ke Liga Champions musim depan dan kini mengantarkan The Blues ke partai final Liga Europa.
Chelsea, baru saja mencapai final Liga Europa, berkat kemenangan adu penalti 4-3 atas Eintracht Frankfurt dalam laga kedua semifinal yang berakhir dengan skor agregat 2-2 di Stamford Bridge, London, Jumat pagi WIB.
Kendati capaian itu cukup positif bagi musim perdana Sarri, masa depannya di Chelsea belum menentu antara lain karena penerimaan suporter yang tak hangat kepada sang pelatih berusia 60 tahun itu.
Pun demikian, laporan Bleacher Report yang mengutip sumber dekat Sarri mengatakan pria Italia itu tak mempertimbangkan untuk pergi.
"Ia cuma berpikir untuk bertahan di Chelsea. Memikirkan bagaimana caranya tampil lebih baik musim depan dan berada dalam jalur persaingan juara," demikian dikutip dari Bleacher Report.
Baca juga: Sarri tak siapkan Chelsea untuk adu penalti
Akan tetapi, bukan tidak mungkin Sarri tergoda untuk menyudahi lebih awal kontraknya di Chelsea yang berdurasi dua musim ditambah opsi perpanjangan satu tahun itu, sebab namanya disebut-sebut menjadi bidikan utama AS Roma untuk mengisi kursi pelatih musim depan.
Roma saat ini ditangani pelatih Claudio Ranieri, namun ia cuma diberi kontrak hingga akhir musim ini.
Ketertarikan Sarri juga bisa jadi akan bertambah mengingat rumor beredar bahwa sosoknya juga tidak begitu digemari di ruang ganti Chelsea.
"Setidaknya ada tiga pemain reguler yang berencana pindah musim panas nanti, jika dia bertahan. Itu bukan pendapat umum, tapi memang tak semua orang menyukainya," kata salah satu sumber dekat Chelsea kepada Bleacher Report.
Baca juga: Maurizio Sarri tegaskan tetap bertahan di Chelsea
Jika hal itu terjadi, tiga pemain reguler pergi, dan Sarri tetap bertahan di Chelsea, ia akan kesulitan mencari pengganti, sebab baru-baru ini pengajuan banding klub London itu atas hukuman larangan transfer dua musim ditolak oleh FIFA.
Mereka saat ini akan mengajukan gugatan ke Pengadilan Arbitrase Olahraga, dengan harapan hukuman itu bisa dibatalkan.
Sementara itu bintang Chelsea, Eden Hazard juga agaknya sudah begitu ngebet untuk hijrat ke Real Madrid, praktis menyisakan tim tanpa bintang bagi Sarri, bukan pilihan yang cukup ideal tentunya.
Sarri tentu masih punya waktu setidaknya sampai partai final Liga Europa melawan Arsenal berakhir di Stadion Olimpiade Baku, Azerbaijan, pada 29 Mei nanti, untuk menentukan apakah ia akan bertahan atau memilih beranjak.
Baca juga: Chelsea tak bisa tandingi City-Liverpool jika banding ditolak
Baca juga: Hazard ingin segera pindah ke Madrid
Baca juga: Pertama dalam sejarah, semua final antarklub Eropa dihuni Inggris