Padang (antarasulteng.com) - Peneliti kelautan dari program pascasarjana Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Bung Hatta Padang, Indrawadi mengatakan, degradasi lingkungan perairan pantai dan laut harus dicegah antara lain melalui transplantasi terumbu karang.
Transplantasi terumbu karang merupakan sebagai salah satu bentuk pelestarian danrehabilitasi terumbu karang yang semakin terdegradasi dengan teknik pencangkokan, katanya di Padang, Kamis.
Menurut dia, tujuan transplantasi pada dasarnya untuk pelestarian ekosistem terumbu karang yang berperan dalam mempercepat regenerasi terumbu karang yang telah rusak.
Selain itu juga untuk membangun daerah terumbu karang yang baru yang sebelumnya tidak ada, tambahnya.
Begitu pentingnya tujuan kegiatan ini sehingga Indrawadi mendukung kegiatan transplantasi (penanaman dengan cara pencangkokan kembali bibit terumbu karang, red) di perairan laut Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, yang dinilai berhasil.
Transplantasi dilaksanakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Diving Proklamator Universitas Bung Hatta (UBH) melibatkan pelajar dan masyarakat pesisir pantai Tarusan pada Oktober 2012 yang hasilnya mulai menunjukan pertumbuhan terumbu karang yang baik.
Ketua UKM Proklamator, David Hidayat mengatakan, penilain keberhasilan itu, berdasarkan hasil pemantauan dan monitoring dengan penyelaman dilakukan oleh beberapa penyelam dari UKM Proklamator di perairan laut Tarusan pada Sabtu (2/2) dan Minggu (3/2).
Penyelaman di lokasi transplantasi itu menunujukan bibit-bibit terumbu karang nampak mulai tumbuh dengan baik dan subur, tambahnya.
Dengan keberhasilan ini maka kegiatan transplantasi itu membuat masyarakat setempat berbangga dan beruntung, karena kegiatan itu di daerah mereka dilaksanakan dalam rangka ikut melestarikan sumberdaya kelautan dan pesisir, yang sangat mengembirakan hasilnya.
Translantasi tersebut dilaksanakan juga untuk menumbuhkan kesadaran cinta lingkungan sejak dini, sehingga melibatkan para pelajar dari SDN 25 Carocok Anau Nagari Ampang Pulai, Kecamatan Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan, katanya.
Terumbu karang yang ditransplantasi adalah dari jenis acropora dan non acropora yang sejak kini tampak mulai tumbuh subur.
Ia menjelaskan, terumbu karang jenis pocillopra dan sejumlah jenis karang bercabang (Seriatopora sp) yang juga ditransplantasi hasil stek terumbu karang itu terlihat telah menyatu dengan substrat berupa wadah dari semen yang dijadikan dudukan.
Namun sebagian besar hasil transplantasi itu terlihat mulai didekati sedimen, tambahnya.
Dalam pelaksanaan transplantasi pada Oktober 2012 penyelam dari UKM Diving Proklamator UBH bersama masyarakat dan pelajar telah menanami sekitar 4.000 buah subtrat-subtrat beton diatas rangka besi dan yang di benamkan ke dasar laut pada kedalaman lima meter.
Sebelum turun kelapangan, terlebih dahulu diadakan pengenalaan tentang terumbu karang dan langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk pelestariannya, katanya.
(H014/S023/skd)