Jakarta (ANTARA) - Para pencari suaka yang tinggal di sepanjang trotoar Kebon Sirih merasa senang dengan adanya rencana pemindahan mereka untuk sementara waktu ke Islamic Centre, Jakarta Utara pada Rabu (10/7).
Nusaibah yang merupakan pengungsi dari Sudan mengatakan bahwa sudah cukup lama ia ingin mendapat tempat yang lebih layak karena dirinya mempunyai seorang bayi yang berumur 16 bulan.
“Pasti senang karena tidak dingin dan anak nyaman,” katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Rasyid, seorang anak berusia 9 tahun yang berasal dari Afghanistan. Ia mengatakan bahwa tinggal dan tidur di trotoar Jalan Kebon Sirih sangat tidak nyaman, sebab selain banyaknya motor yang lalu-lalang juga takut jika hujan datang.
“Saya tidak bisa tidur karena banyak mobil dan motor bunyi terus. Takut kalau hujan harus lari cari tempat berteduh,” kata Rasyid.
Selain itu, ada juga Omidullah Moqori yang merupakan remaja asal Afghanistan yang sudah tinggal selama 5 tahun di Indonesia. Menurutnya, perpindahan tempat memang sedang sangat dibutuhkan oleh para pengungsi meskipun hanya untuk sementara waktu.
“Banyak yang sakit di sini seperti gatal-gatal, diare, dan batuk. Ada juga yang sedang hamil atau banyak bayi juga,” ujarnya.
Omidullah melanjutkan, para pengungsi sudah cukup terpenuhi dalam masalah makanan. Hanya saja yang sedang mereka butuhkan adalah air minum dan tempat tinggal yang hangat.
“Makanan nasi banyak sekali tapi minum kurang. Tenda banyak yang bocor jadi kalau nanti hujan kita lari, semoga tidak ada hujan,” kata Omidullah.
Ia beserta pengungsi lainnya berharap UNHCR segera memberikan jaminan perlindungan untuk mereka, terutama soal tempat tinggal agar mereka tidak hidup di trotoar jalanan seperti ini.
“Kalau balik ke Afghanistan sudah enggak mungkin. Kami ingin ke negara lain seperti Australia, Kanada, Amerika Serikat, dan lainnya,” katanya.
Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi setelah ia meninjau lokasi pengungsian yang ditempati oleh sekitar 241 orang itu mengatakan bahwa para pencari suaka akan dipindahkan sementara ke Jakarta Utara.
"Kami sebagai pemerintah daerah melihat manusia pakai tenda apalagi di wilayah tempat perkantoran itu enggak baik. Jadi rencananya besok pagi kami akan pindahkan mereka ke Jakarta Islamic Centre," kata Prasetio.
Keputusan tersebut diambil setelah DPRD DKI Jakarta berdiskusi dengan Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-bangsa (UNHCR), para pengungsi dan eksekutif dari DKI Jakarta.
Berita Terkait
KLHK jelaskan UU KSDAHE beri payung hukum pendanaan konservasi
Kamis, 19 September 2024 18:34 Wib
Ribuan warga Hungaria protes denda EU kepada Budapest terkait suaka
Minggu, 16 Juni 2024 9:46 Wib
Bayi badak sumatera lahir di Taman Nasional Way Kambas
Minggu, 26 November 2023 15:54 Wib
Satu badak sumatera lahir di Taman Nasional Way Kambas
Sabtu, 30 September 2023 12:06 Wib
Endapan sampah di hutan mangrove, tapi bukan di Suaka Margasatwa
Jumat, 14 Juli 2023 8:52 Wib
Otorita IKN berkomitmen kembangkan pusat suaka orang utan di Kaltim
Rabu, 15 Februari 2023 13:56 Wib
DSLNG kembali melepasliarkan 12 ekor Maleo di Suaka Margasatwa Bakiriang Banggai
Senin, 13 Desember 2021 14:30 Wib
Presiden Biden tangguhkan pakta suaka Trump - El Salvador, Guatemala, Honduras
Minggu, 7 Februari 2021 12:55 Wib