PPI Donggala Miliki Pabrik Pengolahan Ikan

id harnus, Donggala

PPI Donggala Miliki Pabrik Pengolahan Ikan

Dua orang karyawan sedang mengolah ikan tuna mejadi loin pada Mini Plant PPI Donggala, Sabtu. (Antarasulteng/Rolex)

...mini plant ini bisa mengolah (membersihkan dan membekukan) ikan tuna segar untuk diekspor secara utuh ke negara tujuan."

Palu (antarasulteng.com) - Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Donggala, Sulawesi Tengah, kini memiliki satu unit pabrik pengolahan ikan tuna skala kecil (mini plant) yang diharapkan akan semakin menggairahkan nelayan mendaratkan ika tuna berkualitas ekspor ke PPI tersebut.

Mini plant berkapasitas lima ton per hari itu dibangun dengan dana APBN Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2013 senilai Rp1,2 miliar, diresmikan Menteri KP Sharif Cicip Sutardjo di Donggala, Sabtu.

Sebelum meresmikan mini plant itu, Menteri KP yang didampingi sejumlah pejabat eselon I KKP dan Kepala Dinas KP Sulteng Hasanuddin Atjo, meninjau proses pengolahan ikan tuna yang dilaksanakan oleh para karyawan Koperasi Usaha Mina PPI Donggala.

Ketua Koperasi Usaha Mina PPI Donggala Agus Darmawan mengemukakan bahwa mini plant itu bisa menampung lima ton ikan tuna untuk diolah menjadi daging ikan (loin) untuk diekspor melalui Surabaya atau Jakarta.

Selain menghasilkan loin, katanya, mini plant ini bisa mengolah (membersihkan dan membekukan) ikan tuna segar untuk diekspor secara utuh ke negara tujuan.

Kabupaten Donggala, katanya, merupakan penghasil tuna cukup besar di Sulteng namun kebanyakan tidak melalui PPI Donggala karena belum ada instalasi pengolahan.

"Dengan hadirnya mini plant ini, ikan tuna yang didaratkan di PPI Donggala diharapkan semakin banyak dan ini akan mampu mengakselerasi perekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan nelayan di sekitar PPI DOnggala," ujarnya.

Sementara itu Kadis Perikanan dan Kelautan Sulteng Hasanuddin Atjo mengemukakan bahwa hadirnya mini plant ini diharapkan akan meningkatkan harga jual ikan tuna dari Sulteng.

Selama ini, katanya, ikan tuna Sulteng dihargai rata-rata empat dolar AS/kg karena belum ada instalasi pengolahan/pengawetan, namun dengan adanya instalasi mini plant, harga tuna bisa naik sampai tujuh dolar AS seperti di PPP Bitung, Sulawesi Utara. (R007)

Pewarta :
Editor : Rolex Malaha
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.