Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Lembaga Kemanusiaan Global Aksi Cepat Tanggap (ACT) Provinsi Sulawesi Tengah menggagas pembentukan organisasi petani di Kabupaten Sigi, bernama Masyarakat Produsen Pangan Indonesia (MPPI), yang salah satu tujuannya untuk membangun kedaulatan pangan pascagempa dan kala pandemi COVID-19.
"Hari ini petani dari enam desa yang dikukuhkan dalam MPPI, merupakan kepengurusan pertama dari program Global Wakaf - ACT di Provinsi Sulawesi Tengah. Pengukuhan ini merupakan lanjutan program sumur pertanian dan bibit yang telah diberikan kepada petani di Sigi," ucap Kepala ACT Cabang Sulteng, Nurmarjani Lolulembah, di Sigi, Jumat.
Ratusa petani dari enam desa meliputi empat desa dari Kecamatan Dolo terdiri dari Desa Solouwe, Potoya, Karawana, dan Kotapulu. Kemudian dua desa lainnya berasal dari Kecamatan Sigi Biromaru terdiri dari Desa Sidera dan Jono Oge. Pengukuhan berlangsung di lahan pertanian Desa Karawana, Kecamatan Dolo.
Nurmarjani berharap, kepengurusan lain juga akan terbentuk di sejumlah daerah yang memiliki potensi pertanian yang produktif. Karena, menurut dia, melalui MPPI ini dapat menggenjot semangat petani agar semakin mandiri, melahirkan wakaf dan wakif untuk petani.
"Harapan kami yang utama ialah masyarakat bisa bangkit seperti sebelum bencana, begitu juga terkait modal tanam, tidak ada petani yang terjerat riba," harapnya.
Sementara itu, Koordinator Program ACT Pusat, Moh Jakfar, berharap kehadiran MPPI dapat membangun kedaulatan pangan dan berdampak pada kesejahteraan.
"Petani kan merupakan garda terdepan dalam mengokohkan pangan nasional. Alhamdulillah, lembaga Aksi Cepat Tanggap yang selama ini rutin membersamai masyarakat Sulteng pascabencana. Insya allah keluarga besar Aksi Cepat Tanggap yang ada di Sulteng tidak henti-hentinya membersamai para petani," ujarnya.
Ia menjelaskan, MPPI ialah kelembagaan yang dibentuk untuk membersamai para petani selaku garda terdepan dalam menopang kebutuhan pangan nasional. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi pertumbuhan penduduk yang kian meningkat. Sebab, kesejahteraan sebuah negara, bisa dilihat dari pangan yang dihasilkan oleh para petani.
"Pangan adalah kebutuhan utama, ada air, jagung, padi, bawang, ada ikan, ada ayam, dan semua bapak-bapak ibu lakukan untuk bercocok tanam di lahannya masing- masing itu adalah untuk mensuport ketahanan pangan nasional," tegasnya.
Berita Terkait
Jokowi tegaskan peran penting G20 bangun arsitektur kesehatan dunia
Kamis, 10 Februari 2022 7:20 Wib
Aktor Fauzi ajak masyarakat ambil peran untuk Palestina
Kamis, 3 Juni 2021 8:39 Wib
ACT salurkan paket lebaran dan zakat fitrah di Sulteng
Kamis, 13 Mei 2021 8:45 Wib
ACT bantu usaha mikro dan guru honorer di Sulteng
Jumat, 23 April 2021 18:10 Wib
ACT bantu sembako pegawai honorer Pemprov Sulbar
Rabu, 14 April 2021 3:21 Wib
ACT ajak warga Sulteng beramal melalui Gerakan Sedekah Pangan Ramadhan
Rabu, 14 April 2021 1:54 Wib
ACT salurkan bantuan kepada korban banjir bandang Sigi Sulteng
Sabtu, 27 Maret 2021 14:36 Wib
JPF-ACT bantu pemulihan sektor pertanian pascabencana di Sigi
Minggu, 7 Maret 2021 18:16 Wib