Palu, (antarasulteng.com) - Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah mewaspadai aktivitas Gunung Colo di Kabupaten Tojo Una-Una yang kini statusnya telah meningkat dari normal menjadi waspada sejak Rabu malam (24/6).
Kepala BPBD Sulawesi Tengah Bartholomeus Tandigala di Palu, Kamis, mengatakan pihaknya terus memonitor perkembangan yang terjadi dari aktivitas gunung yang terletak di Pulau Una-Una itu.
"Kita juga berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Tojo Una-Una untuk melakukan antisipasi," katanya.
Bartholomeus mengaku belum mendapat kabar terakhir terkait status Gunung Colo yang pernah meletus pada 1983 itu.
BPBD dan Pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una segera datang ke sekitar Gunung Colo yang berada di pulau terpisah dari ibu kota kabupaten.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat yang berada di sekitar Gunung Colo untuk waspada sambil memperhatikan petunjuk dari petugas.
BPBD juga berencana membuat lokasi pengungsian apabila status Gunung Colo terus meningkat.
Selama ini aktivitas Gunung Colo selalu dipantau secara visual dan dengan alat secara berkelanjutan dari pos pengamatan yang berada di Desa Wakai.
Aktivitas vulkanik merekam adanya gempa-gempa yang terjadi baik itu yang dangkal maupun dalam.
Hasil pengamatan menunjukkan selama 1-7 Juni 2015 terekam sebanyak 16 gempa vulkanik dangkal, 15 gempa vulkanik dalam, tujuh gempa tektonik lokal, dan 18 kali gempa tektonik jauh.
Sementara pada 23 Juni 2015 terjadi sembilan gempa vulkanik dalam, 11 gempa vulkanik dangkal, empat gempa tektonik lokal dan sekali gempa tektonik jauh.
Gunung Colo pernah meletus pada 8 Juli 1983 dan mengeluarkan abu panas sehingga banyak warga mengungsi. Sebelum meletus terdapat gempa bumi hingga 40 kali. (skd)
Aktivitas Gunung Colo Di Sulteng Menjadi Waspada
Kita juga berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Tojo Una-Una untuk melakukan antisipasi