Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S. Dewa Broto menjelaskan aturan yang telah disepakati mengenai kedatangan dan kepulangan peserta dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua.
Gatot menuturkan untuk mencegah dan meminimalisir penularan COVID-19, setiap kontingen wajib datang tiga hari sebelum pertandingan dan kembali pulang ke daerah masing-masing tiga hari usai bertanding.
"Jadi tidak ada cerita seperti sebelumnya dengan dasar solidaritas kontingen jadi saling menunggu," kata Gatot dalam diskusi dengan tema Kesiapan Pemerintah Terapkan Prokes COVID–19 Saat PON XX Papua dan WSB Lombok, secara virtual, Kamis.
"Kami juga akan mewajibkan seluruh atlet melakukan tes PCR saat keberangkatan maupun kepulangan," ujar Gatot.
Penyelenggaraan PON Papua, sambung Gatot, sebenarnya ingin mengikuti protokol kesehatan yang diberlakukan pada Olimpiade Tokyo 2020.
"Namun perbedaan anggaran dan sebagai macamnya, kami tidak bisa meniru hal tersebut secara keseluruhan," kata Gatot.
Meski demikian, pihaknya bersama stakeholder lainnya terus berupaya agar PON Papua tetap berjalan lancar.
Selain mengatur skema kedatangan dan kepulangan kontingen, Gatot juga mengatakan kapasitas penonton yang hadir adalah 25 persen.
"Sesuai kesepakatan yang sudah ditetapkan, semua pertandingan bisa dihadiri oleh penonton. Namun setiap venue hanya dapat menampung sebanyak 25 persen saja, dan sudah termasuk para ofisial, tenaga kesehatan, petugas, media, dan lainnya,” kata Gatot.
Gatot juga mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi dari sejumlah pertandingan yang telah berlangsung sebelum PON Papua resmi dibuka 2 Oktober.