Palu, (antarasulteng.com) - Bulog Sulawesi Tengah pada musim panen (MP) 2016 akan lebih gesit dengan langsung ke lapangan untuk membeli beras petani agar memenuhi target pengadaan kebutuhan penyaluran komoditas tersebut.
"Tahun lalu kami tidak berhasil memenuhi target pengadaan yang ditetapkan karena berbagai faktor, di antaranya harga beras di tingkat petani cukup tinggi," kata Kepala Perum Bulog Sulteng, Marif di Palu, Kamis.
Ia mengatakan, pada MP 2016 Bulog Sulteng juga masih dihadapkan pada masalah harga beras di kantong-kantong produksi masih jauh di atas harga pembelian pemerintah (HPP).
Menurut dia, jika harga beras di tingkat produsen masih tinggi, maka Bulog dipastikan sulit untuk dapat merealisasi pembelian, sebab HPP beras ditetapkan pemerintah Rp7.300/kg.
Sementara harga beras di tingkat produsen hingga sekarang ini masih berkisar Rp8.000/kg. Selisihnya cukup besar Rp700/kg.
Bulog, kata Maruf berharap harga beras saat musim panen berlangsung pada Maret-April 2016 bisa turun sehingga Bulog dan mitra bisa membeli beras petani sesuai targetkan ditetpkan.
Maruf mengatakan strategi pembelian beras di Sulteng masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya yakni menggunakan sistem "jemput bola".
"Kami lewat Unit Penggilingan Gabah dan Beras (UPGP) dan Satgas Bulog akan turun langsung ke petani untuk membeli beras," kata dia.
Begitu juga dengan mitra Bulog yang selama ini terlibat dalam kegiatan pengadaan beras di daerah-daerah. "Mitra kami akan turun ke penggilingan padi sampai ke desa-desa membeli beras," tamba dia.
Bulog akan mengerahkan semua kemampuan untuk bisa meningkatkan pengadaan beras untuk stok nasional di daerah ini pada MP 2016.
Target pembelian beras di Sulteng pada 2016 ini masih sama dengan sebelumnya yakni 40.000 ton, sesuai dengan kebutuhan penyaluran.
"Kami berharap pada MP kali ini, Bulog Sulteng bisa memenuhi target pembelian sesuai yang diharapkan,"katanya.
Realisasi pengadaan beras pada MP 2015 hanya sekitar 26.000 dari 40.000 ton target yang ditetapkan Bulog Sulteng.
Bulog Sulteng Akan Gesit Beli Beras Petani
Ilustrasi (FOTO ANTARA/Oky Lukmansyah)
