Pemerintah Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah menargetkan penerapan transaksi parkir berbasis digital atau e-parking pada Januari 2022 untuk optimalisasi pengelolaan perparkiran di dalam kota.
"Saya sudah menginstruksikan Dinas Perhubungan sebagai instansi teknis untuk mempersiapkan sarana dan prasarananya sebelum diterapkan," kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid, di Palu, Jumat.
Ia menjelaskan pemanfaatan teknologi dalam berbagai aspek sudah harus dilakukan di era kekinian untuk mendukung program dan kegiatan pemerintah, salah satunya sistem pengelolaan parkir berbasis digital.
Penggunaan sistem digital ini dibutuhkan mengingat retribusi parkir merupakan salah satu sektor yang sangat potensial sekaligus menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah dalam rangka membantu menopang pertumbuhan ekonomi.
"Kita harus berpikir maju, mengingat Palu sebagai ibu kota Provinsi maka pengembangannya jauh lebih maju dengan berbagai inovasi yang juga perlu memanfaatkan teknologi sebagai pendukungnya," ujar Hadianto.
Menurut Wali Kota, transaksi parkir elektronik memiliki berbagai manfaat, selain mengubah sistem transaksi tunai ke non tunai untuk mempermudah masyarakat, juga sebagai upaya pemerintah setempat mengurangi risiko penyalahgunaan keuangan untuk kepentingan tertentu.
"Hal ini tidak hanya menyangkut efisiensi dan efektifitasnya, tetapi juga sebagai bentuk perlindungan terhadap konsumen dari sisi pelayanan," ucap Hadianto.
Oleh karena itu, sebelum sistem ini diterapkan sepenuhnya di ruang-ruang potensial parkir, pemerintah melalui Dinas Perhubungan perlu menyosialisasikan kepada publik dengan harapan mendapat respon positif dari seluruh pihak.
Hal ini juga, sejalan dengan program Pemkot Palu yang lainnya yakni menjadikan Palu smart city atau kota pintar di berbagai sektor sebagai upaya untuk kemajuan pembangunan kota.
Ia menambahkan, saat ini sistem pengelolaan parkir berbasis digital di Palu sudah berlaku di Bandara Mutiara Sis Al-Jufri sejak Rabu (1/12).
