Dinkes: Kepatuhan warga Sulteng terhadap prokes meningkat

id Sulteng,Sandi,Palu,Ppkm,Faldi

Dinkes: Kepatuhan warga Sulteng  terhadap prokes meningkat

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, dr.I Komang Adi Sujendra. ANTARA/Muhammad Izfaldi

Palu (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menyebut tingkat kepatuhan warga di seluruh daerah terhadap protokol kesehatan (Prokes) pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19 kian meningkat.

Menurut Kepala Dinkes Sulteng, dr. I Komang Adi Sujendra mengatakan, hal itu berbanding lurus terhadap penurunan kasus warga yang terpapar virus corona di wilayah setempat.

"Kepatuhan masyarakat kita terhadap protokol kesehatan meningkat drastis, itu bisa kita lihat dari sisi penurunan kasus karena dalam beberapa pekan maupun bulan terakhir ini beberapa kali kita ada yang sampai zero (nol) kasus warga terpapar," kata dr. I Komang Adi Sujendra kepada ANTARA di Kota Palu, Rabu.

Ia menjelaskan, penerapan penggunaan masker sebagai perlindungan dasar dari terpapar virus corona, sudah berjalan cukup baik dilakukan oleh masyarakat Sulawesi Tengah saat menjalani aktivitas sehari-hari.

Bahkan, mencuci tangan serta mengurangi mobilitas bepergian yang notabene masuk dalam kategori kebiasaan baru, oleh masyarakat Sulteng dinilainya juga sudah terlaksana dengan baik.

"Karena memang 5M itu sudah final, sehingga dengan melandainya peningkatan kasus ini kemudian pada beberapa daerah juga sudah nol kasus dalam beberapa hari terakhir, itu sebagai bukti peningkatan yang cukup luar biasa terhadap kebiasaan baru ini," jelasnya.

Ia mengungkapkan, kecuali ada dua hal dari prinsip Protokol Kesehatan (Prokes) yang penerapannya belum maksimal, yakni menjauhi kerumunan dan menjaga jarak.

Menurutnya hal itu sedikit mendapat pemakluman, karena kondisi ekonomi masing-masing orang kian mengkhawatirkan saat status virus corona menjadi bencana dunia atau pandemi.

Hal itu menjadi pemicu bagi masyarakat untuk tetap beraktivitas seperti biasanya, dengan resiko penularan yang cukup tinggi.

"Contoh di pasar atau kita naik kendaraan berboncengan atau kendaraan umum, sudah pasti tidak dapat mengontrol jarak yang sangat dekat ataupun menjauhi kerumunan,"katanya.

Ia menambahkan, dalam kurun waktu sepekan terakhir, terhitung sejak 19 Januari hingga 25 Januari 2022, peningkatan warga yang terpapar terbilang rendah dengan total 19 orang. Kemudian jumlah warga berhasil sembuh lima orang dan yang masih dalam perawatan mandiri 34 orang.

Sedangkan total akumulatif warga Sulteng yang terpapar virus corona mencapai 47.314 jiwa, dengan tingkat kesembuhan mencapai 46.665 jiwa. Serta data akumulatif jumlah kematian 1.610 jiwa.