Pendakian Gunung Rorekatimbu Masih Dilarang

id gunung

Pendakian Gunung Rorekatimbu Masih Dilarang

Ilustrustasi ((FOTO ANTARA/Anis Efizudin))

Sudah berlangsung beberapa bulan terakhir ini, tidak ada lagi aktivitas para pendaki di puncak dingin itu
Palu,  (antarasulteng.com) - Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) hingga kini masih melarang mendaki Gunung Rorekatimbu selama ini dikenal puncak dingin yang terletak di sekitar Danau Tambing Desa Sedoa Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

"Sudah berlangsung beberapa bulan terakhir ini, tidak ada lagi aktivitas para pendaki di puncak dingin itu," kata Kepala Balai Besar TNLL Sudayatna, di Palu, Jumat.

Ia mengatakan lokasi tersebut masuk dalam areal Operasi Tinombala gabungan TNI/Polri untuk memburu Santoso pimpinan teroris yang paling dicari bersama anggota teroris lainnya yang diperkirakan masih berkeliaran di sekitar hutan Napu Kabupaten Poso.

Sudayatna mengatakan penutupan sementara pendakian Gunung Rorekatimbu dengan ketinggian 2.355 mdpl semata-mata karena alasan keamanan.

"Kami belum mengetahui kapan penutupan untuk kegiatan mendaki gunung tersebut berakhir," katanya lagi.

Para pendaki untuk mencapai gunung itu perlu waktu sekitar 2-3 jam berjalan kaki menyusuri hutan tropis yang khas dengan pepohonan tinggi dan hutan lumut, dan semak Nepenthes sp yang merupakan endemik di kawasan TNLL.

Pihak TNLL, kata dia lagi, hanya diperintahkan untuk melarang sementara para pencinta alam melakukan kegiatan dimaksud sampai operasi perburuan para teroris berakhir.

Sudayatna berjanji setelah sudah diperbolehkan, pihak TNLL sebagai pengelola kawasan taman nasional itu kembali akan membuka aktivitas mendaki gunung.

Pendakian Gunung Rorekatimbu merupakan salah satu dari beberapa kegiatan di kawasan objek wisata Danau Tambing.

Kegiatan menarik lain yang bisa dilakukan di sekitar objek wisata itu, antara lain pengamatan burung, memancing ikan danau, berkemah, mengamati berbagai pohon dan tumbuhan endemik seperti kayu leda, nantu, kantong semar, dan berbagai jenis tanaman anggrek yang sangat menarik bagi para wisatawan nusantara maupun mancanegara.

Danau Tambing memiliki luas mencapai 6 hektare dikelilingi hutan yang hijau menjadi habitat berbagai jenis burung, termasuk sekitar 30 persen merupakan endemik hanya ada di lokasi Danau Tambing.

Selain Danau Tambing ada juga beberapa objek wisata yang tidak kalah menarik dan banyak dikunjungi wisatawan termasuk dari mancanegara, seperti penangkaran maleo di Desa Saluki Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi.

Objek wisata menarik lainnya adalah air panas di Desa Kadidia Kecamatan Nokilalaki Kabupaten Sigi maupun benda-benda peninggalan purbakala (patung) mengalit Lembah Besoa dan Bada di Kabupaten Poso.

"Semua objek wisata itu dalam beberapa tahun terakhir banyak dikunjungi wisatawan nusantara maupun mancanegara," kata Sudayatna pula.