Bupati Parimo: Wilayah rawan banjir harus ditangani multisektor

id Bencana hidrometeorologi, banjir, tanah longsor, pemkabparimo, Bupatirimo, Samsurizal Tombolotutu

Bupati Parimo: Wilayah rawan banjir harus ditangani multisektor

Permukiman warga di Dusun empat Desa Olaya terendam banjir karena air sungai meluap akibat tanggul jebol diguyur hujan lebat Selasa (17/5/2022). ANTARA/Moh Ridwan

Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Bupati Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, Samsurizal Tombolotutu mengatakan penanganan wilayah rawan banjir dan tanah longsor di kabupaten itu harus diprioritaskan dan dilakukan multisektor agar lebih terarah dan tepat.
 
"Dampak bencana hidrometeorologi tidak bisa hanya ditangani satu instansi teknis, penanganan perlu dilakukan secara menyeluruh sehingga cepat teratasi," kata Samsurizal di Parigi, Rabu.
 
Menurut dia, dalam kegiatan pemerintahan, masing-masing instansi sudah memiliki tugas dan kewenangan. Oleh karena itu, upaya penanggulangan yang cepat dan tepat merujuk pada masing-masing tugas dan tanggung jawab.

 
"Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Parigi Moutong salah satu daerah di Sulteng rawan bencana hidrometeorologi ditinjau dari aspek geografisnya yang terdiri atas bukit, pegunungan, dan laut," katanya.
Warga duduk didepan rumahnya yang terendam banjir di Dusun empat Desa Olaya, Kabupaten Parigi Moutong, Sulteng akibat tanggul jebol diguyur hujan lebat Selasa (17/5/2022). ANTARA/Moh Ridwan
Untuk mengantisipasi dampak yang ditimbulkan, kata dia, tidak terpaku pada satu instansi teknis, perlu bahu-membahu dalam upaya penanggulangan yang cepat dan tuntas.
 
"Dalam surat keputusan bupati tentang tanggap darurat sudah jelas, penanganan pascabencana sudah diatur siapa mengurus logistik, kesehatan, infrastruktur, termasuk urusan sosial," ujar Samsurizal.


 
Ia juga meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menambah anggaran untuk kedaruratan, serta selalu membangun koordinasi dengan para pihak termasuk instansi vertikal yang menyangkut urusan teknis.
 
Dalam rangka upaya percepatan penanggulangan bencana, kata dia, Pemkab Parigi Moutong selalu memprioritaskan bantuan pada masa tanggap darurat serta kegiatan normalisasi sungai yang dikoordinasikan dengan Balai Wilayah Sungai Sulawesi III (BWSS III).
 
"Kejadian banjir melanda daerah ini kasusnya sama akibat luapan air sungai yang dipengaruhi hujan lebat dengan durasi cukup lama. Kita ingin keluhan-keluhan masyarakat cepat ditindaklanjuti, karena ini menyangkut kepercayaan publik terhadap pemerintah," kata Samsurizal.