Gubernur minta dukungan Kemendikbudristek siapkan angkatan kerja di Sulteng

id Pendidikan vokasi, Pemprov Sulteng, gubernur Sulteng, Rusdy Mastura, disdikbudsulteng, Yudiawati Kemendikbudristek

Gubernur minta dukungan Kemendikbudristek siapkan angkatan kerja di Sulteng

Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura menemui pejabat Kemendikbudristek di Jakarta, Selasa (14/6/2022). ANTARA/HO/Biro Administrasi Pimpinan Pemprov Sulteng

Palu (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) meminta dukungan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyiapkan angkatan kerja melalui jalur pendidikan vokasi.
 
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tengah Yudiawati Vidiana Windarrusliana yang dihubungi dari Palu, Selasa mengatakan Gubernur Sulteng Rusdy Mastura sudah bertemu dengan pejabat Kemendikbudristek di Jakarta, Selasa (14/6) untuk menyampaikan permintaan dukungan itu guna menyiapkan generasi angkatan kerja melalui pembukaan jalur pendidikan vokasi.
 
Yudiawati yang mendampingi Gubernur Sulawesi Tengah pada pertemuan itu menjelaskan pihak Kemendikbudristek melalui Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendikbudristek mendukung upaya Sulteng mengembangkan pendidikan vokasi.
 
"Kemendikbudristek memberikan tanggapan positif karena sesuai kebutuhan angkatan kerja yang ada, Kementerian terkait akan melakukan kajian pola pelaksanaan pendidikan vokasi," ujarnya.
Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu, meliputi program pendidikan Diploma yang setara dengan program pendidikan akademik.
 
Oleh karena itu, kata dia, Pemprov Sulteng juga mengusulkan agar Politeknik swasta yang ada di Kota Palu perlu pengalihan status menjadi Politeknik Negeri guna mempercepat penyesuaian penyiapan angkatan kerja yang akan disiapkan pemerintah. 
 
"Kami berharap upaya ini mendapat respon positif dari kementerian terkait dalam rangka mencetak generasi siap kerja berdasarkan bidang masing-masing," ujarnya.
 
Yudiawati mengatakan penyiapan angkatan kerja tidak hanya terjadi pada tingkat universitas, melainkan juga melalui sekolah menengah kejuruan (SMK). 
 
"Bukan hanya di perguruan tinggi saja yang akan disiapkan, tetapi juga lewat jalur SMK agar siswa-siswi itu siap menghadapi dunia kerja setelah lulus nanti," tutur Yudiawati.
 
Menurut dia, hal itu termasuk sebagai upaya pemerintah dalam memastikan ketersediaan tenaga produktif, atau kompetensi keahlian dari anak-anak muda lokal.

Sulteng dinilai memiliki potensi tenaga kerja yang telah mencapai 978.084 orang, namun belum terakomodasi secara baik oleh berbagai perusahaan yang sudah beroperasi di provinsi itu.