KPPPA-DP3A optimalkan forum Puspa penuhi hak perempuan-anak di Sulteng

id Perempuan,Anak

KPPPA-DP3A  optimalkan forum Puspa penuhi hak perempuan-anak di Sulteng

Kepala DP3A Sulteng Zubair (kedua kanan) didampingi Ketua Forum Puspa Sulteng Andi Fatmawati (kedua kiri) saat memberikan materi kepada peserta sosialisi di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Jumat (9/9/2022). ANTARA/Hanifa/Muhammad Izfaldi

Kota Palu (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak mengoptimalkan peran Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak Sulawesi Tengah (Puspa Sulteng) dalam pemenuhan hak perempuan anak di daerah itu.

"Forum Puspa menjadi wadah komunikasi dan sinergi penguatan, perluasan, partisipasi masyarakat dan dunia usaha, untuk mendukung terwujudnya kesejahteraan sekaligus perlindungan terhadap perempuan dan anak," kata Kepala DP3A Sulteng, Zubair di Palu, Jumat.

Ia menyampaikan tujuan utama dari forum Puspa adalah mendukung program nasional, untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, mengakhiri perdagangan manusia dan mengakhiri kesenjangan ekonomi perempuan.

 

Karena itu, pengurus atau anggota Forum Puspa perlu diberikan pemahaman agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal dan maksimal, sehingga dapat membantu kinerja KPPPA dalam mewujudkan keadilan dan kesetaraan di Sulteng.

 

Sementara Ketua forum Puspa Sulteng terpilih periode 2022-2024, Andi Fatmawati Saloko mengaku prihatin dengan tingginya angka kriminalitas yang melibatkan perempuan.

 

"Sebagai contoh ada 150 perempuan yang di tahan akibat penyalahgunaan narkotika kemungkinan sebagai pengguna atau pengedar," katanya.

 

Sedangkan dari kasus yang melibatkan anak, diketahui provinsi Sulteng masih bertengger di peringkat sembilan dengan jumlah terbanyak atas pernikahan dibawa umur dalam rentan waktu 2018 sampai 2021.

 

Oleh karena itu, forum Puspa Sulteng merancang lima program prioritas yang mana akan dirancang dengan kolaborasi kampanye peduli perempuan dan anak.

 

Fatmawati menguraikan, lima prioritas tersebut adalah pemberdayaan perempuan melalui kewirausahaan, peran perempuan dalam pendidikan anak, mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, penurunan atau pencegahan pekerja anak serta pencegahan pernikahan di bawah umur.

 

"Program tersebut akan selalu kita awali dengan melakukan kampanye pada ruang-ruang publik guna mengingatkan kepedulian terhadap perempuan dan anak," demikian Fatmawati yang juga sebagai Koordinator Pemberdayaan Gender Dan Anak Universitas Tadulako.