Pemkab Parigi siapkan 88 lokasi penanaman bakau di momen Harkanas

id Harkanas, manggrove, bakau, teluk Tomini, pemkabparimo, dlhparimo, Muh Idrus, Sulteng

Pemkab Parigi  siapkan 88 lokasi penanaman bakau di momen Harkanas

Ilustrasi- Pegiat lingkungan di bawah naungan Forum Komunikasi Pecinta Alam Pantai Timur (FKPAPT) Parigi Moutong, Sulawesi Tengah menanam bibit manggrov di pesisir pantai Desa Martasari Kecamatan Parigi yang masuk dalam kawasan Teluk Tomini, Kamis (29/10/2020).

Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah sedang mempersiapkan 88 lokasi penanaman bakau/manggrove sebagai ajang pemecahan rekor MURI pada rangkaian kegiatan Hari Ikan Nasional (Harkanas) berpusat di kabupaten itu pada November 2022.
 
"Selain untuk pencapaian yang besar (rekor MURI), giat ini juga sebagai upaya melakukan perbaikan ekosistem bakau di pesisir pantai Teluk Tomini," kata Kepala Bidang Penaatan dan Penataan Lingkungan Hidup (PPLH) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Parigi Moutong Muh Idrus di Parigi, Kamis.
 
Ia menjelaskan, 88 lokasi disiapkan pemerintah setempat tersebar di 22 kecamatan dari 23 kecamatan di kabupaten itu, yang mana giat tersebut dipusatkan di pantai Mosing Desa Siney, Kecamatan Tinombo Selatan.
 
Menurutnya, tanaman bakau memiliki multi fungsi dalam menjaga ketahanan daerah pesisir dari ancaman abrasi pantai dan sebagai penyerap karbondioksida guna mengurangi polusi udara serta sebagai habitat biota laut dan makhluk hidup lainnya.
 
"Tujuan utama giat ini lebih kepada pelestarian ekologi di pesisir pantai, sebab Parigi Moutong berada di wilayah Teluk Tomini yang mana panjang garis pantai kabupaten ini mencapai 472 kilometer membentang dari Utara ke Selatan dan berbatasan dengan Provinsi Gorontalo," tutur Idrus.
 
Ia memaparkan, masing-masing kecamatan disiapkan empat titik lokasi, dan setiap lokasi ditanami 500 bakau dengan melibatkan sekitar 100 orang.
 
"Total bibit bakau di tanam kurang lebih 44 ribu bibit dengan jumlah partisipan 8.800 orang. Ini juga menjadi kegiatan pertama dengan melibatkan ribuan orang menanam manggrove dalam tempo yang singkat," ujar Idrus.
 
Ia menambahkan, partisipan yang dilibatkan terdiri dari siswa/siswi, gerakan Pramuka, pengurus Karangtaruna, organisasi Kelompok Pencinta Alam (KPA), organisasi kepemudaan dan pegawai pemerintah daerah (Pemda) setempat.
 
Saat ini, DLH terus melakukan koordinasi dengan para pihak yang terlibat guna mematangkan perencanaan.
 
"Giat ini juga dirangkaikan dengan bulan cinta laut yang disatukan dalam kegiatan nasional Harkanas sebagai agenda tahunan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)," demikian Idrus.