Pemkot Palu perkuat IKM melalui program inkubator bisnis

id Zulkifli, perindagpalu, Pemkotpalu, Sulteng, IKM, industri, inkubator bisnis

Pemkot Palu  perkuat IKM melalui program inkubator bisnis

Ilustrasi - Seorang pekerja menjemur batu bata merah yang sudah dicetak di salah satu sentra industri kecil di Desa Kalukubula, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu (24/10/2020). ANTARA/Basri Marzuki

Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, melakukan pendampingan untuk memperkuat industri kecil dan menengah (IKM) melalui  program inkubator bisnis guna meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.
 
"Program ini sebagai salah satu program prioritas Pemkot Palu dalam memberdayakan IKM agar mereka mampu bersaing di pasar," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kota Palu Zulkifli di Palu, Senin.
 
Ia menjelaskan, sebagai langkah awal, Pemkot Palu melakukan pembinaan terhadap sembilan pelaku IKM di Ibu Kota Sulteng, mulai dari memfasilitasi bantuan peralatan, pendampingan mengenai pengolahan produksi, usaha, pemasaran, dan pemanfaatan teknologi digital, serta proses pengemasan produk, maupun kemasan/label untuk menarik pasar.
 
Pemkot Palu juga mengupayakan pendampingan hingga IKM mandiri supaya kegiatan usaha mereka lebih kuat. "Langkah ini dilakukan untuk membangun transformasi sosial, sehingga masyarakat lebih produktif dan tidak tergantung pada bantuan, sebab bantuan hanya sebagai stimulus dalam pembuatan kegiatan usaha," tutur Zulkifli.
 
Karena itu, sebelum produk ditawarkan ke luar daerah, pihaknya mendorong IKM mengurus sertifikat halal, khususnya produk olahan makanan dan minuman, untuk memperkuat kepercayaan publik terhadap kehalalan suatu produk kemasan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindang) Kota Palu, Zulkifli. ANTARA/Moh Ridwan
Pada tahap ini, katanya, Pemkot Palu juga turut memfasilitasi, karena setiap produk olahan dalam kemasan patut mendapat pengakuan halal dari pemerintah melalui Majelis Ulama Indonesia (MUI).
 
"Sertifikat halal pada suatu produk sangat penting, dan sertifikat halal salah satu syarat masuk gerai-gerai di pasar lokal, regional hingga nasional. Hingga kini kurang lebih 50 IKM sudah mengantongi sertifikat halal dari pemerintah," ucap Zulkifli.
 
Ia menambahkan, sembilan IKM dilakukan pendampingan bisnis, salah satunya perajin kain tenun Palu yang juga sebagai salah satu produk ikon di daerah itu.
 
"Tahun berikutnya, jumlah ini kami tingkatkan masuk dalam program inkubator bisnis, supaya produk-produk lokal mampu bersaing di tingkat lebih tinggi," demikian Zulkifli.