Pemkot Palu lanjutkan enam kali pasar murah cegah lonjakan harga

id Jokowi, operasi pasar,Pasar murah, beras,Kenaikan harga beras, Pemkotpalu, perindagpalu, pangan,Sulteng

Pemkot Palu lanjutkan enam kali pasar murah cegah lonjakan harga

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kita Palu, Zulkifli memberikan keterangan kepada wartawan. ANTARA/Moh Ridwan

Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah melanjutkan enam kali kegiatan pasar murah di sisa waktu Tahun 2023 setelah sebelumnya telah menggelar delapan kali kegiatan tersebut sebagai upaya mencegah lonjakan harga pangan.


 


"Perlu di antisipasi, mengingat harga beras di sejumlah daerah melambung, sehingga strategi dilakukan melalui kegiatan pasar murah untuk menekan harga," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Palu Zulkifli di Palu, Kamis.


 


Ia menjelaskan, saat ini harga beras di pasaran Kota Palu masih terbilang stabil di kisaran harga Rp12 ribu jenis beras premium, meski begitu tetap dilakukan langkah antisipasi supaya harga tetap terkendali.


 


Selain pasar murah, Pemkot Palu juga berupaya melakukan intervensi operasi pasar bersama pemangku kepentingan lainnya, seperti Bulog maupun Bank Indonesia (BI).


 


Di kemukakannya, ketersediaan stok pangan (beras) saat ini di tingkat distributor dari pemantauan dilakukan pihaknya masih terpenuhi, diharapkan dengan ketersediaan stok yang ada perlu dimaksimalkan supaya kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi.


 


"Sektor pangan tentu memberikan pengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat, maka menjaga ketersediaan pasokan perlu dukungan semua pihak," ujarnya.


 


Ia menjelaskan, lonjakan harga sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat, sebagaimana hukum pasar semakin stabil harga maka semakin tinggi pula daya beli masyarakat, begitu pun sebaliknya.


 


"Semakin menipis stok komoditas, maka harga pasar mengalami lonjakan. Skema di bangun pemerintah masih mengandalkan kegiatan pasar murah dan operasi pasar sebagai pengendali harga," ucap," Zulkifli.


 


Dikatakannya dari enam kali target, pihaknya telah melaksanakan satu kali pasar murah pada pekan lalu bertempat di Kelurahan Siranindi, Kecamatan Palu Barat dengan melibatkan sekitar 30 pelaku usaha, sudah termasuk distributor dan retail.


 


"Dampak El Nino sangat berpengaruh terhadap produksi pangan. Lonjakan harga beras di sejumlah daerah tidak terlepas dari dampak kekeringan. Kami bersyukur harga pangan di Kota Palu masih konsisten stabil, meski begitu kami tetap melakukan upaya-upaya antisipasi," tuturnya.


 


Menurut data Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulteng, produksi periode Januari-Oktober tahun ini tercatat 660.809 ton gabah kering panen (GKP), dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya hanya 602.617 ton GKP, atau mengalami kenaikan cukup signifikan yakni 58.192 ton atau 9,66 persen.