Palu subsidi sejumlah komoditas pangan lewat pasar murah

id Disperindag, perindagpalu, Zulkifli, pasar murah, inflasi, bahan pokok, bahan pangan, Pemkotpalu , Sulteng

Palu subsidi sejumlah komoditas pangan lewat pasar murah

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Palu, Zulkifli memberikan keterangan kepada awak media terkait upaya pemerintah menjaga stabilitas harga bahan pokok. ANTARA/Moh Ridwan

Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, mensubsidi sejumlah komoditas pangan kepada masyarakat prasejahtera yang masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH) lewat pasar murah sebagai upaya pemerintah mendekatkan pasar dengan harga terjangkau.

 

"Kami membagi masing-masing segmen konsumen pasar murah, ada produk di subsidi dan nonsubsidi. Subsidi tentunya khusus masyarakat kurang mampu," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kota Palu Zulkifli di Palu, Jumat.

 

Menurut dia, pasar murah sebagai alternatif pemerintah menjaga stabilitas harga bahan pokok, mengingat saat ini sejumlah komoditas mengalami lonjakan harga.

 

Oleh karena itu, pasar murah dilaksanakan Pemkot Palu berlangsung dua hari mulai 27-28 Oktober 2023 diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat berbelanja kebutuhan rumah tangga.

 

"Pasar murah kali ini kami tempatkan di Kelurahan Besusu Barat Kecamatan Palu Barat yang menjadi bagian dari kegiatan Festival budaya "Karampe Nosarara". Sengaja kami selipkan di momen kegiatan itu karena menjadi tempat berkumpulnya warga," ujarnya.

 

Ia mengemukakan, adapun produk yang disubsidi Pemerintah Daerah (Pemda) yakni beras di jual dengan harga Rp40 ribu per sak ukuran 5 kilogram, kemudian tepung terigu Rp8 ribu per kilogram, gula pasir Rp10 ribu per kilogram, dan minyak goreng dalam kemasan Rp9 ribu per liter.

 

Masing-masing produk mendapat subsidi Rp5 ribu, dan strategi ini dinilai sangat efektif menggenjot daya beli masyarakat sekaligus bagian dari upaya menjaga inflasi daerah.

 

"Syarat warga memperoleh bahan pangan disubsidi pemerintah membawa kartu PKH dan KTP-el. Pembelian beras dalam kemasan dibatasi 10 kilogram per orang," ucap Zulkifli.

 

Ia menjelaskan, harga komoditas pangan di pasar murah lebih terjangkau, bawang merah misalnya harga pasar Rp20 ribu per kilogram, di pasar murah Rp18 ribu per kilogram, dan rata-rata komoditas pangan utama yang di jual di wadah ini terjadi selisih harga Rp2 ribu dibandingkan pasar tradisional.

 

"Kegiatan ini terus digalakkan hingga Desember nanti. Pasar murah kali lini berkat kerja sama kami dengan para pihak diantaranya Bulog, agen/distributor, PT Pertamina Patra Niaga, pelaku IKM dan UMKM serta Pemerintah Kelurahan Besusu Barat," demikian Zulkifli.