Disperindag Kota Palu libatkan 21 pedagang ikut pasar murah

id Pasar murah, pangan, perindagpalu, Pemkotpalu, Zulkifli, sulteng

Disperindag Kota Palu libatkan 21 pedagang ikut pasar murah

Warga berbelanja di pasar murah yang disediakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palu di halaman Pasar Bambaru Palu, Senin (3/4/2023). ANTARA/HO-Perindag Palu

Palu (ANTARA) -
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Palu, Sulawesi Tengah melibatkan sekitar 21 pedagang ikut berpartisipasi di kegiatan pasar murah pada momen Bulan Suci Ramadhan guna memudahkan akses masyarakat memperoleh bahan pangan.

 

"Giat ini untuk membantu masyarakat mengakses bahan pangan murah dengan mendekatkan pasar," ujar Kepala Dinas Perindag Kota Palu, Zulkifli di Palu, Senin.

 

Ia menjelaskan, giat ini merupakan pasar murah yang digelar kedua kalinya di momen puasa dengan skema sama seperti sebelumnya yakni Pemkot Palu menerapkan subsidi bahan pangan khusus warga prasejahtera atau penerima program keluarga harapan (PKH).


 


Pemkot Palu memberlakukan subsidi harga Rp5 ribu setiap produk yang dijual di pasar murah, dan ini berlaku hanya untuk warga penerima PKH.


 


"Warga dengan ekonomi menengah ke atas, tetap dilayani dengan segmen umum, artinya mereka tidak masuk kategori penerima subsidi tetap bisa berbelanja karena harga yang digunakan pada pasar murah relatif lebih terjangkau," tuturnya.


 


Sebagaimana jadwal pelaksanaannya, pasar murah digelar dua hari mulai 3-4 April 2023 berlangsung di Kelurahan Baru, Kecamatan Palu Barat digilir hingga delapan kecamatan di ibu kota Sulteng.


 


"21 pedagang yang terlibat sudah termasuk distributor, ritel. Kami juga menggandeng Perum Bulog Sulteng dalam pelaksanaan pasar murah," ujarnya.


 


Zulkifli mengemukakan, ada pun bahan pangan utama yang dijual mengacu harga Bulog yakni beras dalam kemasan kurang lima kilogram R65 ribu atau harga subsidi Rp40 ribu, gula pasir dalam kemasan ukuran satu kilogram Rp15 ribu/subsidi Rp10 ribu, minyak goreng ukuran satu liter Rp14 ribu/subsidi Rp9 ribu, tepung terigu ukuran satu kilogram Rp13 ribu/subsidi Rp8 ribu dan telur ayam per rak Rp47 ribu/subsidi Rp32 ribu.


 


Lalu, khusus pembelian barang subsidi, wajib membawa E-KTP, kartu PKH atau kartu keluarga sejahtera dan warga yang diprioritaskan adalah mereka yang tinggal di wilayah Palu Barat.

 

"Warga yang belum mendapat giliran, kami minta bersabar karena semua wilayah kami pastikan mendapat giliran," ucapnya.