Pemkot Palu ajak Dharma Wanita kampanye pembatasan penggunaan plastik

id Sampah, kebersihan, sampah plastik, Adipura, Pemkotpalu, wawalipalu, Reny Lamadjido, Sulteng

Pemkot Palu  ajak Dharma Wanita kampanye pembatasan penggunaan plastik

Wakil Wali Kota Palu, Reny A Lamadjido menyampaikan arahannya pada puncak HUT ke-23 Dharma Wanita Persatuan Kota Palu Tahun 2022, di Palu, Kamis (8/12/2022). ANTARA/HO-Humas Pemkotpalu

Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah mengajak Dharma Wanita Persatuan (DWP) ikut mengampanyekan pembatas penggunaan kemasan plastik sekali pakai dan stirofoam kepada masyarakat sebagai upaya mengurangi sampah plastik.
 
"Sampah plastik tidak dapat diurai oleh tanah, maka perlu penggunaan plastik dikendalikan," kata Wakil Wali Kota Palu Reny A Lamadjido saat menghadiri puncak HUT ke-23 dharma wanita persatuan Kota Palu tahun 2022, di Palu, Kamis.
 
Ia mengemukakan, pengendalian penggunaan kemasan plastik telah diatur dalam regulasi peraturan Wali Kota Palu Nomor 40 Tahun 2021 yang saat ini mulai diterapkan di lingkungan pemerintah setempat, dan lambat laun akan diterapkan di masyarakat.
 
Sebagai mana data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat, bahwa produksi sampah di ibu kota Sulteng, 30 persen diantaranya merupakan sampah plastik.
 
Hal ini dinilai, sangat membahayakan lingkungan, sekaligus dapat meningkatkan dokumen sampah berbahan plastik bila tidak dilakukan pengendalian secara dini.
 
"Organisasi para istri pegawai ini memiliki peran strategis membantu pemerintah mengedukasi masyarakat membuang sampah pada tempatnya. Secara hubungan sosial, tentu dharma wanita sangat kental, sekaligus sebagai ibu rumah tangga yang memiliki peran besar dalam warga," ujar Reny.
 
Menurut dia, kebijakan ini berhasil bila didukung penuh oleh semua pihak, sebab tanpa adanya kampanye yang masif, maka sosialisasi tidak akan maksimal.
 
Kebijakan terhadap kebersihan lingkungan, katanya, sejalan dengan upaya Pemkot Palu yang ingin meraih penghargaan Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2023 sebagai kota bebas dari sampah.
 
"Pemkot Palu terus menggenjot langkah positif menuju Adipura, yang mana hal telah dilakukan, diantaranya membentuk satuan tugas (satgas) kebersihan, melibatkan kaum perempuan sebagai motor kampanye kebersihan di lingkungan masing-masing, termasuk mengajak dharma wanita persatuan ikut terlibat aktif," tutur Reny.
 
Ia memaparkan, kebersihan tidak hanya berbicara soal sampah, tetapi juga menyangkut budaya atau kebiasaan masyarakat dalam kehidupan sosial, sebab setiap individu pasti menghasilkan sampah.
 
Untuk membendung volume sampah rumah tangga, maka dibutuhkan manajemen lingkungan yang bijaksana dan berkelanjutan, supaya dalam penanganannya lebih optimal.
 
"Kami berharap masyarakat semakin sadar tentang kebersihan, dan bijak membuang sampah, karena dengan kebersihan, kota semakin asri dan teduh dikunjungi orang dan membawa kesan positif terhadap daerah," demikian Reny.*