Puluhan karyawan PT MAS Bengkalis mogok kerja karena tak digaji
Bengkalis (ANTARA) - Sekitar 50 orang karyawan di PT Meskom Agro Sariman (MAS) di Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau, Rabu, melakukan aksi mogok kerja menuntut perusahaan sawit tersebut untuk segera membayarkan gaji bulan Januari 2023 yang hingga kini belum diterima.
Seperti diungkapkan Ardiansyah yang merupakan karyawan PT MAS bahwa, kejadian ini sudah sering terjadi setiap tahunnya ketika hendak memasuki bulan Ramadhan dan Idul Fitri dimana gaji karyawan sering terlambat dibayar berbulan-bulan lamanya.
"Setiap menjelang Ramadhan dan Idul Fitri selalu begini. Kami minta hak kami sebagai karyawan agar gaji dibayarkan tepat waktu dan kami melakukan aksi mogok kerja ini agar pihak perusahaan dapat memberikan kepastian untuk pembayaran gaji dari Januari 2023 sampai sekarang yang belum dibayarkan" ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Ahmad, kejadian seperti ini sudah sering terjadi sejak tiga tahun belakangan ini, dan selama ini ia bersama karyawan lainnya sudah memberikan toleransi kepada pihak perusahaan, tapi persoalan seperti ini terus terjadi kembali dan harus membuat aksi demo dan mogok kerja agar aspirasi dari kawan-kawan bisa terealisasi.
"Aturan pembayaran kompensasi belum ada kejelasan selama ini, selain itu juga persoalan BPJS tak ada kepastian. Selain itu, untuk karyawan yang dirumahkan agar diperbolehkan masuk kembali karena untuk mendapatkan kompensasi, dan kami menolak pihak perusahaan untuk pembayaran gaji karyawan secara dicicil," pintanya.
Direktur PT. MAS Himawan menegaskan bahwa tuntutan dari karyawan kepada perusahaan tentu tetap akan dicarikan solusinya terhadap keterlambatan pembayaran gaji.
"Kami manajemen tetap berusaha mencari solusi pembayaran kewajiban kita secepat mungkin. Perusahaan sedang sulit, jika tidak didukung hal ini akan semakin sulit, kita tetap bayar kompensasi," ujar Himawan di hadapan pendemo.
Ia juga berharap dalam melakukan aksi mogok kerja ini tidak mengganggu operasional dari perusahaan sampai uang pembayaran gaji yang diajukan ke pusat turun. Perusahaan berusaha membayar dengan hasil penjualan buah sawit yang ada.
"Saya siap bertanggung jawab di sini, apabila dari pusat tidak membayar. Buah saya akan jual dan hasilnya untuk menutupi pembayaran hak gaji karyawan. Saya merasa bertanggungjawab atas rekan-rekan semua," ujarnya.
Sementara Kapolsek Bengkalis AKP Rudi Irwanto mengungkapkan bahwa pihaknya di lapangan dalam rangka memberikan pendampingan, tidak berpihak kepada siapapun.
"Kami berharap kita di sini sama-sama menjaga kamtibmas," ujarnya.
Seperti diungkapkan Ardiansyah yang merupakan karyawan PT MAS bahwa, kejadian ini sudah sering terjadi setiap tahunnya ketika hendak memasuki bulan Ramadhan dan Idul Fitri dimana gaji karyawan sering terlambat dibayar berbulan-bulan lamanya.
"Setiap menjelang Ramadhan dan Idul Fitri selalu begini. Kami minta hak kami sebagai karyawan agar gaji dibayarkan tepat waktu dan kami melakukan aksi mogok kerja ini agar pihak perusahaan dapat memberikan kepastian untuk pembayaran gaji dari Januari 2023 sampai sekarang yang belum dibayarkan" ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Ahmad, kejadian seperti ini sudah sering terjadi sejak tiga tahun belakangan ini, dan selama ini ia bersama karyawan lainnya sudah memberikan toleransi kepada pihak perusahaan, tapi persoalan seperti ini terus terjadi kembali dan harus membuat aksi demo dan mogok kerja agar aspirasi dari kawan-kawan bisa terealisasi.
"Aturan pembayaran kompensasi belum ada kejelasan selama ini, selain itu juga persoalan BPJS tak ada kepastian. Selain itu, untuk karyawan yang dirumahkan agar diperbolehkan masuk kembali karena untuk mendapatkan kompensasi, dan kami menolak pihak perusahaan untuk pembayaran gaji karyawan secara dicicil," pintanya.
Direktur PT. MAS Himawan menegaskan bahwa tuntutan dari karyawan kepada perusahaan tentu tetap akan dicarikan solusinya terhadap keterlambatan pembayaran gaji.
"Kami manajemen tetap berusaha mencari solusi pembayaran kewajiban kita secepat mungkin. Perusahaan sedang sulit, jika tidak didukung hal ini akan semakin sulit, kita tetap bayar kompensasi," ujar Himawan di hadapan pendemo.
Ia juga berharap dalam melakukan aksi mogok kerja ini tidak mengganggu operasional dari perusahaan sampai uang pembayaran gaji yang diajukan ke pusat turun. Perusahaan berusaha membayar dengan hasil penjualan buah sawit yang ada.
"Saya siap bertanggung jawab di sini, apabila dari pusat tidak membayar. Buah saya akan jual dan hasilnya untuk menutupi pembayaran hak gaji karyawan. Saya merasa bertanggungjawab atas rekan-rekan semua," ujarnya.
Sementara Kapolsek Bengkalis AKP Rudi Irwanto mengungkapkan bahwa pihaknya di lapangan dalam rangka memberikan pendampingan, tidak berpihak kepada siapapun.
"Kami berharap kita di sini sama-sama menjaga kamtibmas," ujarnya.