Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat meminta warga yang memiliki ternak untuk memelihara ternak dalam kandang agar tidak merusak lahan-lahan pertanian milik petani yang berdampak pada berkurangnya hasil panen.
"Kami perlu ingatkan semua warga NTT yang memiliki ternak agar ternak dikandangkan sehingga tidak merusak lahan pertanian warga yang bisa membuat hasil panen milik para petani berkurang," kata Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat di Kupang, Senin.
Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan hal itu terkait upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi pertanian di NTT.
“Seluruh ternak milik warga harus dikandangkan, kebun tidak boleh dipagar, hewan yang bergerak yang harusnya dipagar. Siapa punya ternak masuk di kebun, maka yang punya kebun boleh ambil piara dan jadi miliknya, mau potong kasi mati juga boleh. Nanti kita omong dengan para Kapolres tentang teknis penanganan," kata Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat.
Menurut Viktor Bungtilu Laiskodat, apabila ingin mendapatkan hasil produksi pertanian yang banyak maka harus bebas dari gangguan ternak agar produksi pertanian meningkat. Agar hasil produksi meningkat maka sapi-sapi yang sebelumnya dilepas liar dan selalu merusak tanaman pertanian milik petani harus segera dikandangkan.
Ia mengatakan apabila ternak milik warga tidak dikandangkan maka ternak sapi yang liar akan masuk dalam lahan pertanian milik petani dan merusak lahan-lahan pertanian yang ada.
"Hewan-hewan milik warga harus diikat atau dikandangkan karena dapat memudahkan para peternak dalam memantau kondisi kesehatan ternak. Sapi akan tambah besar karena pemeliharaan lebih mudah apabila dikandangkan dari pada ternak dibiarkan liar di padang.