Jakarta (ANTARA) - Lifter Indonesia Rahmat Erwin Abdullah berhasil menyabet tiga emas di kelas 81kg pada 2023 Grand Prix IWF Seri 1 di Pabexpo Ezhibition Complex, Havana, Kuba, Rabu.
Lifter asal Sulawesi Selatan itu, tampil perkasa dengan menyingkirkan di antaranya lifter Turkmenistan, Kuba, serta Kanada.
Atlet kelahiran Makassar 13 Oktober 2000 itu juga unggul pada setiap jenis angkatannya, dengan berat terpaut jauh dari lawan-lawannya.
"Luar biasa Rahmat nyaris memecahkan rekor dunia. Sedikit lagi terkunci pada angkatan Jerk namun sayangnya terlepas ke belakang. Saya optimistis di next event, rekor itu akan menjadi miliknya," kata Pelatih Kepala Pelatnas Angkat Besi Dirdja Wihardja dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Putra dari mantan lifter nasional, Erwin Abdullah, itu di angkatan Snatch unggul dengan angkatan seberat 156kg, hanya turun satu kilogram dari angkatan terbaiknya pada SEA Games Kamboja 2023 lalu, 157kg.
Sementara, lawannya lifter Turkmenistan, Torayev Gaygysyz, hanya mampu mengangkat beban seberat 144kg dan harus puas dengan medali perak. Begitu juga lifter Kanada, Samuel Guertin, yang hanya mengangkat beban seberat 140kg untuk berada di urutan ketiga.
Pada jenis angkatan Clean dan Jerk yang menjadi "senjata" Rahmat Erwin, angkatannya tak tertandingi oleh lawan-lawannya, dia nyaris memecahkan rekor dunia seberat 209kg yang diciptakan lifter Bulgaria, Carlos Nasar.
Namun, upayanya itu gagal. Meski demikian, emas pada jenis angkatan ini berhasil diraihnya dengan angkatan seberat 202kg, yang juga terpaut jauh dengan angkatan Torayev Gaygysyz seberat 175kg, dan Samuel Guertin (173kg).
Unggul di angkatan Snatch dan Clean & Jerk, juga membuat total angkatan Rahmat Erwin jauh di atas lawan-lawannya. Dia mencatat seberat 358kg, Tirayev Gaygysyz (319kg), Samuel Guertin(313kg).
Emas Rahmat Erwin tersebut menambah pundi-pundi medali yang telah lebih dulu diraih rekan-rekan senegaranya, yakni Ricko Saputra(61kg), Eko Yuli Irawan(67kg), dan Rizki Juniansyah(73kg) yang meraih emas.